Rusia: Setop Sebut Oposisi, Navalny Cs Agen NATO

Rabu, 10 Februari 2021 - 14:19 WIB
loading...
Rusia: Setop Sebut Oposisi, Navalny Cs Agen NATO
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny membuat simbol hati selama sidang di Moskow, Rusia. . Foto/Time
A A A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia meminta semua pihak untuk berhenti menyebut Alexei Navalny dan rekan-rekannya sebagai oposisi. Sebaliknya, Rusia menggambarkan mereka sebagai agen NATO ketimbang tokoh politik oposisi.

“Kita harus berhenti menyebut mereka oposisi. Oposisi adalah sesuatu yang lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova Channel One Rusia.

"Mereka adalah agen, dan saya akan membuktikannya kepada Anda sekarang," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (10/2/2021).



Zakharova ingat bagaimana sekutu utama Navalny, Leonid Volkov, pekan lalu mengungkapkan bahwa mereka tidak akan lagi mengadakan demonstrasi di musim dingin dan berencana untuk menunggu hingga musim semi dan musim panas. Kemudian, pada Selasa pagi, Volkov yang berbasis di Lituania mengumumkan perubahan, mengusulkan bentuk protes yang berbeda.

“Apa yang terjadi antara 4 dan 9 Februari? Itu sepele, sederhana dan, sangat disayangkan," katanya.

“Volkov dan (Vladimir) Ashurkov (sekutu dekat Angkatan Laut lainnya yang tinggal di Inggris) mengadakan pertemuan online kemarin dengan Perwakilan Tetap Polandia untuk UE, yang juga dihadiri oleh negara anggota UE lainnya, serta Amerika Serikat dan Inggris,” imbuhnya



“Satu nuansa kecil. Format ini - negara-negara UE, AS, dan Inggris - bukan UE, melainkan NATO,” ujarnya.

Menurut pendapat Zakharova, negara-negara ini memberi tahu Volkov untuk tidak menunggu hingga musim semi, dan protes harus segera dilanjutkan.

"Tidak peduli bagaimana Anda menutupinya, tidak peduli bagaimana Anda menyebutnya, ini adalah pertemuan dengan agen yang berpengaruh untuk mengacaukan situasi di negara berdaulat," pungkasnya.



Sebelumnya, berbicara dengan Vesti FM, Zakharova juga menyebut dua sekutu Navalny sebagai pengkhianat.

Di Telegram, Volkov mengungkapkan bahwa dia dan Ashurkov telah berbicara dengan Uni Eropa. Mereka menginginkan paket sanksi kepada sejumlah individu Rusia. Sekutu Navalny itu memastikan untuk mencatat bahwa dia tidak menganjurkan sanksi terhadap Rusia, tetapi sanksi terhadap "pemegang dompet dan propagandis."

"Ini adalah sanksi - atas nama Rusia, untuk kepentingannya," tulisnya.



Pekan lalu, Volkov mengumumkan tidak akan ada lagi protes untuk mendukung Navalny hingga akhir tahun ini. Demonstrasi besar-besaran diadakan di seluruh Rusia pada tanggal 23 Januari dan 31 Januari di tengah penangkapan massal dan tindakan keras polisi. Menurut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, keputusan sekutu Navalny yang berfokus pada tekanan asing untuk mengupayakan pembebasannya dari penjara menunjukkan bahwa ia pantas dicap sebagai agen asing.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1801 seconds (0.1#10.140)