Lavrov: Sikap Barat Terhadap Kasus Navalny Telah Berlebihan

Kamis, 04 Februari 2021 - 20:02 WIB
loading...
Lavrov: Sikap Barat...
Lavrov menyebut histeria Barat atas situasi dengan tokoh oposisi Rusia, Alexey Navalny telah berlebihan. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Histeria Barat atas situasi dengan tokoh oposisi Rusia, Alexey Navalny telah berlebihan. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

"Berkenaan dengan peristiwa yang terjadi di Rusia dan tidak hanya berkaitan dengan Navalny, liputan di Barat adalah selektif dan sepihak," ucap Lavrov.

"Histeria itu, yang telah kami dengar tentang persidangan dalam kasus Navalny, telah melampaui batas," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (4/2/2021).

Dia mencatat bahwa di Jerman, Prancis, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya, para demonstran menghadapi denda besar, dan bahkan hukuman penjara yang lama karena berbaris di jalan raya atau mengganggu operasi reguler transportasi umum.

"Ketika datang ke kerumunan orang yang mengambil bagian dalam aksi unjuk rasa ilegal, polisi menangani mereka (pengunjuk rasa) jauh lebih keras daripada penegakan hukum kami," ujarnya.

Menurut Lavrov, untuk mengadakan diskusi dengan mitra Barat berdasarkan fakta, Kementerian Luar Negeri telah membuat video yang menunjukkan bagaimana unjuk rasa ilegal dibubarkan di Barat dan bagaimana polisi Rusia menanggapi kerusuhan domestik.

“Hari ini, saya mengirimkan (video ini) ke Brussel kepada Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Josep Borrell sehingga sambil mempersiapkan kunjungannya yang akan datang ke Moskow, ia dapat membiasakan diri dengan bagaimana kita melihat gambaran obyektif berdasarkan fakta-fakta tertentu dari kedua belah pihak daripada tuduhan, yang sudah biasa dilakukan oleh rekan-rekan Barat kita," ungkapnya.

Lavrov kemudian mengatakan bahwa dia memahami mereka yang percaya bahwa Rusia bisa menanggapi lebih agresif retorika yang sangat arogan dan tidak pantas yang datang dari Barat.

"Namun, dalam budaya diplomatik dan politik kami, kami tidak terbiasa tunduk pada retorika kasar. Kami adalah orang-orang yang sopan dan kami terbiasa mencapai tujuan kami, dan memastikan keadilan dengan cara yang sopan dan beradab," jelas Lavrov.

"Kami memiliki pepatah bagus yang juga harus diingat: tangan besi dalam sarung tangan beludru. Mereka yang menganggap sopan santun itu sebagai manifestasi kelemahan sangatlah keliru," tukasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Militer Iran Siaga Tinggi,...
Militer Iran Siaga Tinggi, Peringatkan Negara-negara Arab Tak Dukung AS Serang Teheran
3 Alasan Donald Trump...
3 Alasan Donald Trump Mengusir Para Simpatisan Palestina dari Amerika Serikat
Sensor Rusia Kepung...
Sensor Rusia Kepung Inggris, Mata-matai Kapal Selam Rudal Nuklir London
Tandingi Rusia, Inggris...
Tandingi Rusia, Inggris Uji Mesin Rudal Hipersonik 233 Kali
Media Iran Serukan Pembunuhan...
Media Iran Serukan Pembunuhan Donald Trump: Beberapa Peluru Akan Ditembakkan ke Kepalanya yang Kosong
Puluhan Rudal dan Ratusan...
Puluhan Rudal dan Ratusan Drone Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina
Ternyata Ini Alasan...
Ternyata Ini Alasan Trump Tidak Kenakan Tarif pada Rusia
Paus Fransiskus Tampil...
Paus Fransiskus Tampil Perdana di Vatikan Sejak Pulang dari Rumah Sakit
Jelang Musim Haji, Arab...
Jelang Musim Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Gunakan Visa Khusus atau Kena Denda
Rekomendasi
Puncak Arus Balik Lebaran,...
Puncak Arus Balik Lebaran, 42.189 Kendaraan Pemudik Menyeberang ke Jawa dari Bakauheni
Fakhri Husaini: Regulasi...
Fakhri Husaini: Regulasi Baru Piala Asia U-17 Permudah Jalan Timnas Indonesia ke Piala Dunia!
Barack Obama Curhat...
Barack Obama Curhat Jadi Presiden Buat Pernikahannya dengan Michelle Renggang
Berita Terkini
Militer Iran Siaga Tinggi,...
Militer Iran Siaga Tinggi, Peringatkan Negara-negara Arab Tak Dukung AS Serang Teheran
23 menit yang lalu
3 Alasan Donald Trump...
3 Alasan Donald Trump Mengusir Para Simpatisan Palestina dari Amerika Serikat
49 menit yang lalu
Pembantaian Zionis Israel...
Pembantaian Zionis Israel di Palestina Kian Brutal, Mengapa Dunia Diam?
1 jam yang lalu
Wanita Ini Tidur di...
Wanita Ini Tidur di Toilet Kantornya karena Tak Mampu Sewa Rumah, Itu Pun Bayar Rp116.000 Per Bulan
2 jam yang lalu
Profil 4 Istri Hamad...
Profil 4 Istri Hamad bin Isa Al-Khalifa, Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
3 jam yang lalu
Sensor Rusia Kepung...
Sensor Rusia Kepung Inggris, Mata-matai Kapal Selam Rudal Nuklir London
4 jam yang lalu
Infografis
Militer Israel akan...
Militer Israel akan Jadikan Tepi Barat seperti Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved