Trump Terancam Diusir dari Resor Mar-a-Lago

Rabu, 10 Februari 2021 - 13:50 WIB
loading...
A A A
Rencana mantan presiden untuk pindah ke Mar-a-Lago membuat tetangganya gelisah. Mereka bersikeras ia tidak punya hak untuk tinggal di sana penuh waktu meskipun telah memiliki properti itu selama 35 tahun.



Tahun lalu, Trump memindahkan kediaman utamanya dari Trump Tower di New York ke Mar-a-Lago. Diduga hal itu dilakukan karena alasan pajak, meskipun media sudah berspekulasi bahwa dia akan pindah ke sana secara permanen jika ia gagal terpilih kembali.

Pengacara West Palm Beach Reginald Stambaugh, mewakili klien yang mengeluh tentang "pagar microwave" Mar-a-Lago yang digunakan untuk keamanan, menulis dalam surat bulan Desember bahwa penggunaan Mar-a-Lago sebagai rumah oleh Trump tidak hanya dapat merusak nilai properti terkait masalah ini, tetapi masalah itu harus diselesaikan secepat mungkin untuk menghindari situasi yang memalukan bagi semua orang.

Namun, Brian Seymour, pengacara Palm Beach lainnya yang berspesialisasi dalam penggunaan lahan, mengatakan bahwa kota itu akan kesulitan menyingkirkan Trump yang bertentangan dengan keinginannya.

“Ini bisa menjadi sangat rumit jika kota benar-benar memberlakukan ini,” ujarnya.



Menurut CNN para tetangga telah lama mengeluhkan kehadiran Trump di daerah tersebut, mulai dari keamanan yang ditingkatkan, kemacetan lalu lintas dan pelanggaran kebisingan. CNN kemudian berbicara dengan tetangga tanpa nama yang menyebut tinggal di dekat Trump sebuah "mimpi buruk" dan meramalkan "orang-orang kaya" penduduk kota akan menang.

Namun, bahkan CNN harus mengakui bahwa mantan presiden tersebut memiliki teman-teman yang berpengaruh di Palm Beach, juga mengakui bahwa "staf pasca-presiden dan jejak keamanan" akan lebih kecil dengan Trump tidak lagi menjabat sebagai Panglima Tertinggi. Helipad yang dibangun untuk transit cepat ke dan dari Bandara Internasional Palm Beach sedang dihancurkan - sebuah langkah yang mungkin akan memperbaiki beberapa masalah kebisingan.

Sementara Trump tidak diragukan lagi khawatir tentang hasil rapat kota, dia akan mengalami "sakit kepala" yang lebih besar minggu ini di Washington, di mana dia menghadapi persidangan pemakzulan keduanya setelah DPR yang dikendalikan Demokrat memakzulkannya karena diduga menghasut pemberontakan pada 6 Januari lalu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1765 seconds (0.1#10.140)