Presiden Biden: Trump Seharusnya Tidak Menerima Briefing Intelijen

Sabtu, 06 Februari 2021 - 10:34 WIB
loading...
Presiden Biden: Trump Seharusnya Tidak Menerima Briefing Intelijen
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengenakan masker saat tiba di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, 5 Februari 2021. Foto/REUTERS/Joshua Roberts
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pendahulunya; Donald Trump , seharusnya tidak diberi akses briefing intelijen. Alasannya, karena perilaku tidak menentu dan kekhawatiran dia akan berbagi informasi rahasia.

"Saya kira tidak," kata Biden ketika ditanya oleh penyiar CBS Evening News, Norah O'Donnell, apakah Trump yang seorang Republikan harus mendapatkan pengarahan atau briefing intelijen.



Para mantan presiden AS biasanya menerima beberapa pengarahan intelijen bahkan setelah mereka meninggalkan jabatan.

Trump sering merendahkan komunitas intelijen dan tidak diketahui karena mengambil pengarahan panjang selama masa jabatannya di Gedung Putih. Dia juga mempertanyakan intelijen AS yang menunjukkan Rusia telah melakukan intervensi dalam pemilu 2016.

Baca Juga: Junta Myanmar Putus Jaringan Internet saat Protes Kudeta Meluas

Trump menghadapi persidangan pemakzulan keduanya minggu depan, kali ini dituduh memicu pemberontakan di Gedung Capitol AS karena menyerukan orang-orang untuk "melawan" hasil pemilu 3 November. Trump kalah dalam pemilu itu dan akhirnya lengser.

Biden mengatakan pandangannya bahwa Trump seharusnya tidak menerima pengarahan tidak terkait dengan kerusuhan Capitol.

“Karena perilakunya yang tidak menentu, tidak terkait dengan pemberontakan,” kata Biden, menjelaskan alasannya.



Ditanya apa kekhawatiran terbesarnya jika Trump menerima informasi rahasia seperti itu, Biden menolak berspekulasi.

"Saya lebih suka tidak berspekulasi dengan lantang. Saya hanya berpikir bahwa dia tidak perlu memiliki...briefing intelijen. Apa gunanya memberinya briefing intelijen? Apa dampaknya sama sekali, selain fakta dia mungkin terpeleset dan mengatakan sesuatu?," ujarnya, seperti dilansir Reuters, Sabtu (6/2/2021).

Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa masalah itu sedang ditinjau.

Baca Juga: Tak Lama Lagi Shinee Rilis Album Ketujuh, Catat Tanggalnya!

Pasca-pemilu, Trump menghabiskan berbulan-bulan memperjuangkan hasil pemilu di pengadilan dan membuat tuduhan tak berdasar tentang penipuan yang meluas. Dia tidak menghadiri pelantikan Biden 20 Januari, dan sebagai gantinya dia terbang ke Florida di mana dia telah mendirikan kantor pasca-kepresidenannya.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1077 seconds (0.1#10.140)