AS Terganggu Kabar Wanita Muslim Diperkosa Secara Sistemis di Kamp China
loading...

Warga etnis Uighur berada di kamp-kamp Xinjiang, China. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat "sangat terganggu" oleh laporan pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp penahanan untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di wilayah Xinjiang China .
Baca juga : Ibu Ini Serahkan Nyawanya Gantikan Putrinya yang Jadi Target Pembunuh Bayaran
Departemen Luar Negeri (Deplu) AS menegaskan harus ada konsekuensi serius atas kekejaman yang dilakukan di kamp-kamp tersebut.
Satu laporan BBC pada Rabu (3/2) pagi mengatakan wanita di kamp menjadi sasaran pemerkosaan, pelecehan seksual dan penyiksaan.
Baca juga: Tim Ahli WHO Tak Abaikan Kemungkinan Virus Corona Bocor dari Lab Wuhan
"Beberapa mantan tahanan dan seorang penjaga mengatakan kepada BBC bahwa mereka mengalami atau melihat bukti dari sistem pemerkosaan massal, pelecehan seksual, dan penyiksaan yang terorganisir," ungkap laporan BBC.
Baca juga: Sekjen PBB Galang Tekanan Global, Pastikan Kudeta Myanmar Gagal
Saat dimintai komentar, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, "Kami sangat terganggu dengan laporan itu, termasuk kesaksian langsung, pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp-kamp interniran untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang."
Lihat video: Tumpukan Limbah Medis Menumpuk di Permukiman Warga
Juru bicara itu mengulangi tuduhan AS bahwa China telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida di Xinjiang.
Baca juga : Ibu Ini Serahkan Nyawanya Gantikan Putrinya yang Jadi Target Pembunuh Bayaran
Departemen Luar Negeri (Deplu) AS menegaskan harus ada konsekuensi serius atas kekejaman yang dilakukan di kamp-kamp tersebut.
Satu laporan BBC pada Rabu (3/2) pagi mengatakan wanita di kamp menjadi sasaran pemerkosaan, pelecehan seksual dan penyiksaan.
Baca juga: Tim Ahli WHO Tak Abaikan Kemungkinan Virus Corona Bocor dari Lab Wuhan
"Beberapa mantan tahanan dan seorang penjaga mengatakan kepada BBC bahwa mereka mengalami atau melihat bukti dari sistem pemerkosaan massal, pelecehan seksual, dan penyiksaan yang terorganisir," ungkap laporan BBC.
Baca juga: Sekjen PBB Galang Tekanan Global, Pastikan Kudeta Myanmar Gagal
Saat dimintai komentar, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, "Kami sangat terganggu dengan laporan itu, termasuk kesaksian langsung, pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp-kamp interniran untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang."
Lihat video: Tumpukan Limbah Medis Menumpuk di Permukiman Warga
Juru bicara itu mengulangi tuduhan AS bahwa China telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida di Xinjiang.