Tim Ahli WHO Tak Abaikan Kemungkinan Virus Corona Bocor dari Lab Wuhan
loading...
A
A
A
WUHAN - Tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul pandemi COVID-19 di Wuhan tidak mengesampingkan kemungkinan virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit tersebut bocor dari laboratorium di Wuhan, China.
Para penyelidik menyelesaikan kunjungan ke laboratorium penelitian virus utama di Institut Virologi Wuhan. Kota di China tengah itu merupakan titik nol untuk wabah COVID-19 setahun yang lalu.
Tim ahli menghabiskan hampir empat jam di Institut Virologi Wuhan yang dijaga ketat dalam upaya mereka untuk mencari tahu bagaimana manusia pertama terinfeksi penyakit yang kini telah menewaskan 2,2 juta orang di seluruh dunia.
Ilmuwan Inggris, Dr Peter Daszak, yang merupakan bagian dari tim ahli WHO, mengatakan pada Rabu (3/2/2021) bahwa tim tersebut menerima data "yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya" dan "benar-benar mencapai suatu tempat".
China telah dituduh menutupi wabah tersebut dan membungkam petugas medis yang mencoba meningkatkan kewaspadaan, serta menunggu terlalu lama untuk memberi tahu seluruh dunia.
Negara yang dikendalikan Partai Komunis Chian itu juga telah dituduh menghalangi penyelidikan luar ke dalam asal-usul virus yang dengan cepat menyebar ketika orang yang terinfeksi menyebar ke seluruh dunia.
Para ahli sebelumnya diblokir untuk memasuki China. Penyelidikan tim ahli WHO dimulai lebih dari 12 bulan setelah wabah muncul dan misi tersebut dikontrol secara ketat oleh pihak berwenang.
Dr Daszak mengatakan kepada Sky News bahwa dia optimistis menemukan asal mula penyakit tersebut, tetapi dia memperingatkan bahwa varian virus baru yang lebih menular berarti dunia akan hidup dengan virus selamanya.
Laboratorium di Wuhan membantah klaim bahwa terjadi kebocoran di sana yang menyebabkan wabah itu muncul menjelang akhir 2019.
Para penyelidik menyelesaikan kunjungan ke laboratorium penelitian virus utama di Institut Virologi Wuhan. Kota di China tengah itu merupakan titik nol untuk wabah COVID-19 setahun yang lalu.
Tim ahli menghabiskan hampir empat jam di Institut Virologi Wuhan yang dijaga ketat dalam upaya mereka untuk mencari tahu bagaimana manusia pertama terinfeksi penyakit yang kini telah menewaskan 2,2 juta orang di seluruh dunia.
Ilmuwan Inggris, Dr Peter Daszak, yang merupakan bagian dari tim ahli WHO, mengatakan pada Rabu (3/2/2021) bahwa tim tersebut menerima data "yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya" dan "benar-benar mencapai suatu tempat".
China telah dituduh menutupi wabah tersebut dan membungkam petugas medis yang mencoba meningkatkan kewaspadaan, serta menunggu terlalu lama untuk memberi tahu seluruh dunia.
Negara yang dikendalikan Partai Komunis Chian itu juga telah dituduh menghalangi penyelidikan luar ke dalam asal-usul virus yang dengan cepat menyebar ketika orang yang terinfeksi menyebar ke seluruh dunia.
Para ahli sebelumnya diblokir untuk memasuki China. Penyelidikan tim ahli WHO dimulai lebih dari 12 bulan setelah wabah muncul dan misi tersebut dikontrol secara ketat oleh pihak berwenang.
Dr Daszak mengatakan kepada Sky News bahwa dia optimistis menemukan asal mula penyakit tersebut, tetapi dia memperingatkan bahwa varian virus baru yang lebih menular berarti dunia akan hidup dengan virus selamanya.
Laboratorium di Wuhan membantah klaim bahwa terjadi kebocoran di sana yang menyebabkan wabah itu muncul menjelang akhir 2019.