China Halangi Kecaman Dewan Keamanan PBB pada Kudeta Myanmar

Rabu, 03 Februari 2021 - 14:06 WIB
loading...
China Halangi Kecaman Dewan Keamanan PBB pada Kudeta Myanmar
Tentara menjaga tempat penahanan para pemimpin politik di Myanmar. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - China memblokir pernyataan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengutuk kudeta militer di Myanmar .

Militer mengambil alih kekuasaan di Myanmar pada Senin setelah menangkap pemimpin politik Aung San Suu Kyi dan ratusan anggota parlemen lainnya.

Baca Juga: Fabregas Ternyata Punya Anak Tiri yang Cantik Banget

Para pemimpin kudeta sejak itu membentuk dewan tertinggi yang akan berada di atas kabinet.

China Halangi Kecaman Dewan Keamanan PBB pada Kudeta Myanmar


Di kota terbesar Myanmar, Yangon, tanda-tanda perlawanan dan pembangkangan sipil telah mulai menguat.



Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu pada Selasa (2/2) tetapi gagal menyetujui pernyataan bersama setelah China tidak mendukungnya.



Pernyataan bersama membutuhkan dukungan China yang memegang hak veto sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.



Menjelang perundingan, Utusan Khusus PBB untuk Myanmar Christine Schraner mengutuk keras kudeta militer yang terjadi setelah tentara menolak menerima hasil pemilu yang diadakan pada November.

Lihat video: Pengungsi Rohingya Tewas Gantung Diri di Pondok Penampungan

“Jelas bahwa hasil pemilu baru-baru ini adalah kemenangan telak bagi partai Suu Kyi,” ujar dia.

"Melalui kebijakan luar negeri yang setara dengan penerangan gas, China tampaknya memberi isyarat dukungan diam-diam, jika bukan dukungan tegas, atas tindakan para jenderal," ujar pakar Myanmar Elliott Prasse-Freeman, dari Universitas Nasional Singapura, kepada BBC.

"China tampaknya melanjutkan seolah-olah ini adalah masalah internal Myanmar di mana apa yang kami amati adalah perombakan kabinet, seperti yang dikatakan media pemerintah China," ungkap dia.

Meskipun menurutnya pernyataan PBB tidak akan membuat perbedaan langsung, itu masih akan berfungsi sebagai langkah pertama untuk menyatukan tanggapan internasional. “Itu tampaknya tidak akan terjadi," tutur dia.

"Sikap Beijing terhadap situasi ini konsisten dengan skeptisisme keseluruhannya terhadap intervensi internasional," ujar Sebastian Strangio, penulis dan editor Asia Tenggara di The Diplomat, kepada BBC.

Baca juga : Penjualan Smartphone Dunia di Q4 2020 Sebanyak 359,9 Juta Unit

Selama beberapa hari terakhir, China telah memperingatkan bahwa sanksi atau tekanan internasional hanya akan memperburuk keadaan di negara tersebut.

“Meskipun China mendapatkan keuntungan strategis dari keterasingan Myanmar dari barat, ini tidak berarti bahwa Beijing senang dengan kudeta tersebut,” papar dia.

Baca Juga: Inilah Kata Uros Jurisic Hina Islam Bikin Shamil Musaev Membantingnya

“Mereka memiliki pengaturan yang cukup baik dengan NLD dan berinvestasi banyak untuk membangun hubungan dengan Aung San Suu Kyi. Kembalinya militer sebenarnya berarti China kini harus berurusan dengan institusi di Myanmar yang secara historis paling mencurigai niat China," pungkas dia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1290 seconds (0.1#10.140)