Sekolah Kristen AS Usir Siswi 8 Tahun karena Naksir Teman Sejenis

Senin, 01 Februari 2021 - 15:00 WIB
loading...
Sekolah Kristen AS Usir Siswi 8 Tahun karena Naksir Teman Sejenis
Chloe Shelton, 8, siswi yang dikeluarkan pihak Rejoice Christian Schools di AS karena naksir teman sesama jenis. Foto/Delanie Shelton/Kansas City
A A A
WASHINGTON - Sebuah sekolah Kristen di Oklahoma, Amerika Serikat (AS) mengeluarkan atau mengusir seorang siswi berusia 8 tahun. Alasannya, pelajar itu mengirim surat cinta kepada temannya yang juga anak perempuan.

Ibu dari siswi yang dikeluarkan dari sekolah telah mengungkapkannya kepada media lokal, KOKI,yang dilansir news.com.au, Senin (1/2/2021).



"Putri saya menangis, berkata, 'Apakah Tuhan masih mencintaiku?'," kata Delanie Shelton, asal Owasso, Oklahoma.

Putri Shelton, Chloe, adalah seorang siswi di Rejoice Christian Schools sebelum dikeluarkan.

Kebijakan sekolah melarang pelajar menjalin hubungan asmara secara umum, dan administrator mengatakan kepada media setempat bahwa mereka mengikuti buku pegangan siswa.

Shelton menjelaskan kepada KOKI bahwa wakil kepala sekolah mendudukkan putrinya dan berkata; "Alkitab mengatakan Anda hanya dapat menikah dengan pria dan memiliki anak dengan seorang pria."

Shelton mengatakan bahwa putrinya menyampaikan kepada wakil kepala sekolah bahwa dia pikir akan "Oke bagi perempuan untuk menyukai perempuan" dan administrator kemudian "tampak terkejut."

Dalam sebuah pernyataan, Pengawas Rejoice Christian Schools Joel Pepin mengatakan sekolah tidak dapat mengomentari siswa atau keluarga karena masalah privasi dan faktor lainnya.



Menurut situs web Rejoice Christian Schools, sekolah itu didirikan pada tahun 1992 dengan prinsip berbasis agama. Ini adalah salah satu sekolah Kristen terbesar di wilayah tersebut.

"Rejoice Christian Schools ada untuk tujuan bermitra dengan orangtua dalam melatih siswa dalam prinsip-prinsip Kristen berdasarkan Alkitab dan dalam pembentukan yayasan akademis yang berkualitas tinggi,” bunyi pernyataan misi sekolah.

Pernyataan itu tentang filsafat mengutip Deuteronomy 6:5-7 dan menyatakan bahwa orangtua bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak mereka.

Shelton mengatakan dia membesarkan anak-anaknya untuk tidak menghakimi orang lain dan untuk mencintai siapa pun yang mereka inginkan.

"Mereka mengeluarkan anak-anak saya dari satu-satunya sekolah yang pernah mereka kenal jauh dari guru dan teman yang mereka miliki selama empat tahun terakhir karena sesuatu yang mungkin tidak diketahui atau dipahami sepenuhnya oleh putri saya," katanya.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1769 seconds (0.1#10.140)