Pria Malawi Tewas setelah 'Orgasme Ekstrem' dengan Pekerja Seks
loading...
A
A
A
PHALOMBE - Seorang pria asal Mali tewas karena “orgasme yang ekstrem” setelah pingsan saat berhubungan seks dengan pekerja seks. Hal itu terungkap dari hasil autopsi yang diumumkan polisi.
Laporan polisi mengatakan pria 35 tahun yang diidentifikasi sebagai Charles Majawa kehilangan kesadaran setelah berhubungan seks dengan perempuan pekerja seks di distrik perdagangan Phalombe, Malawi.
Dia tewas tak lama setelah melakukan aktivitas itu, dan hasil post-mortem atau bedah mayat secara resmi telah menentukan penyebab kematiannya sebagai orgasme yang berlebihan.
Pekerja seks tersebut memutuskan untuk melaporkan kematian kliennya kepada polisi setelah berbicara dengan rekan-rekannya.
Polisi dan pemeriksa kesehatan dari Migowi Health Centre melihat jenazah dan memastikan penyebab kematian pada 18 Agustus tahun lalu.
Sebuah laporan post-mortem menyebutkan penyebab kematiannya karena “orgasme berlebihan yang menyebabkan pembuluh darah di otak pecah”.
Polisi mengonfirmasi bahwa perempuan pekerja seks itu tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas kematian Majawa. Selain itu, juga tidak ada dakwaan terkait dengan kematiannya.
Jenazah Majawa dibawa kembali ke kampung halamannya di Matepwe.
Surat kabar lokal Nyasa Times menulis; "Pria itu meninggal karena terlalu banyak gairah seksual dan rasa manis".
Innocent Moses, juru bicara Kantor Polisi Phalombe, membenarkan bahwa Majawa memesan kamar dengan pekerja seks tersebut. "Tapi akhirnya jatuh pingsan dan tak sadar saat beraksi," katanya, seperti dikutip dari news.com.au, Kamis (28/1/2021).
Lihat Juga: 10 Negara Penampung Pekerja Seks Komersial Terbanyak di Dunia, Nomor 9 Negara dengan Mayoritas Muslim
Laporan polisi mengatakan pria 35 tahun yang diidentifikasi sebagai Charles Majawa kehilangan kesadaran setelah berhubungan seks dengan perempuan pekerja seks di distrik perdagangan Phalombe, Malawi.
Dia tewas tak lama setelah melakukan aktivitas itu, dan hasil post-mortem atau bedah mayat secara resmi telah menentukan penyebab kematiannya sebagai orgasme yang berlebihan.
Pekerja seks tersebut memutuskan untuk melaporkan kematian kliennya kepada polisi setelah berbicara dengan rekan-rekannya.
Polisi dan pemeriksa kesehatan dari Migowi Health Centre melihat jenazah dan memastikan penyebab kematian pada 18 Agustus tahun lalu.
Sebuah laporan post-mortem menyebutkan penyebab kematiannya karena “orgasme berlebihan yang menyebabkan pembuluh darah di otak pecah”.
Polisi mengonfirmasi bahwa perempuan pekerja seks itu tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas kematian Majawa. Selain itu, juga tidak ada dakwaan terkait dengan kematiannya.
Jenazah Majawa dibawa kembali ke kampung halamannya di Matepwe.
Surat kabar lokal Nyasa Times menulis; "Pria itu meninggal karena terlalu banyak gairah seksual dan rasa manis".
Innocent Moses, juru bicara Kantor Polisi Phalombe, membenarkan bahwa Majawa memesan kamar dengan pekerja seks tersebut. "Tapi akhirnya jatuh pingsan dan tak sadar saat beraksi," katanya, seperti dikutip dari news.com.au, Kamis (28/1/2021).
Lihat Juga: 10 Negara Penampung Pekerja Seks Komersial Terbanyak di Dunia, Nomor 9 Negara dengan Mayoritas Muslim
(min)