Biden Dukung Solusi Dua Negara, Palestina Semringah

Kamis, 28 Januari 2021 - 05:41 WIB
loading...
Biden Dukung Solusi Dua Negara, Palestina Semringah
Palestina menyambut baik dukungan Presiden AS Joe Biden terhadap solusi dua negara. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Palestina memuji posisi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel -Palestina. Hal itu diungkapkan Duta Besar Palestina untuk Rusia Abdel Hafiz Nofal.

“Kami sangat mengapresiasi posisi baru Amerika ini,” ujarnya seperti dikutip dari TASS, Kamis (28/1/2021).

Duta besar Palestina tersebut menunjukkan bahwa Palestina telah melalui masa-masa sulit ketika mantan Presiden AS Donald Trump menjabat.

Diplomat itu menambahkan bahwa Penjabat Perwakilan AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Richard Mills mengumumkan bahwa misi diplomatik AS di Yerusalem Timur dan misi diplomatik Palestina di Washington, yang ditutup oleh pemerintahan AS terakhir akan dibuka kembali.



"Kami sangat menghargai posisi ini," Nofal menambahkan.

Pada hari Selasa, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pandangan Biden adalah solusi dua negara adalah satu-satunya jalan ke depan dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.



Sementara itu Pelaksana Duta Besar AS untuk PBB Richard Mills meyakinkan Dewan Keamanan PBB bahwa Pemerintahan Joe Biden mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina dan akan membatalkan beberapa keputusan Donald Trump.

“Washington akan mendesak Israel dan Palestina untuk menghindari langkah-langkah sepihak yang membuat solusi dua negara lebih sulit, seperti aneksasi wilayah, aktivitas pemukiman, pembongkaran, hasutan untuk melakukan kekerasan dan memberikan kompensasi bagi individu yang dipenjara atas tindakan terorisme,” kata Mills.

“Kami berharap akan mungkin untuk mulai bekerja perlahan-lahan membangun kompetensi di kedua sisi untuk menciptakan lingkungan di mana kita mungkin sekali lagi dapat membantu memajukan solusi,” papar Mills kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.



Palestina menginginkan negara di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya. Semua wilayah itu direbut Israel pada 1967.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1756 seconds (0.1#10.140)