Di PBB, AS dengan Tegas Dukung Solusi Dua Negara Israel dan Palestina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina dan akan membatalkan beberapa keputusan Donald Trump .
Pelaksana Duta Besar AS untuk PBB Richard Mills meyakinkan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (26/1) waktu setempat.
Baca Juga: Ibrahimovic Dituduh Rasis, Pogba: Ayo Jangan Bercanda
Palestina menginginkan negara di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya. Semua wilayah itu direbut Israel pada 1967.
Namun, sesuai proposal perdamaian yang gagal oleh mantan Presiden Donald Trump, Washington akan mengakui permukiman Yahudi di wilayah pendudukan sebagai bagian dari Israel.
Richard Mills mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa, “Washington akan mendesak Israel dan Palestina untuk menghindari langkah-langkah sepihak yang membuat solusi dua negara lebih sulit, seperti aneksasi wilayah, aktivitas pemukiman, pembongkaran, hasutan untuk melakukan kekerasan dan memberikan kompensasi bagi individu yang dipenjara atas tindakan terorisme.”
“Kami berharap akan mungkin untuk mulai bekerja perlahan-lahan membangun kompetensi di kedua sisi untuk menciptakan lingkungan di mana kita mungkin sekali lagi dapat membantu memajukan solusi,” papar Mills kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.
Pelaksana Duta Besar AS untuk PBB Richard Mills meyakinkan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (26/1) waktu setempat.
Baca Juga: Ibrahimovic Dituduh Rasis, Pogba: Ayo Jangan Bercanda
Palestina menginginkan negara di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya. Semua wilayah itu direbut Israel pada 1967.
Namun, sesuai proposal perdamaian yang gagal oleh mantan Presiden Donald Trump, Washington akan mengakui permukiman Yahudi di wilayah pendudukan sebagai bagian dari Israel.
Richard Mills mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa, “Washington akan mendesak Israel dan Palestina untuk menghindari langkah-langkah sepihak yang membuat solusi dua negara lebih sulit, seperti aneksasi wilayah, aktivitas pemukiman, pembongkaran, hasutan untuk melakukan kekerasan dan memberikan kompensasi bagi individu yang dipenjara atas tindakan terorisme.”
“Kami berharap akan mungkin untuk mulai bekerja perlahan-lahan membangun kompetensi di kedua sisi untuk menciptakan lingkungan di mana kita mungkin sekali lagi dapat membantu memajukan solusi,” papar Mills kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.