Hasil Studi: Vaksinasi Tak Bikin Orang Kebal dari COVID-19

Rabu, 27 Januari 2021 - 22:45 WIB
loading...
A A A
Penurunan risiko sebesar 33% berarti 67% tetap berisiko terinfeksi. Perlindungan vaksin dari penyakit, tetapi bukan infeksi, diamati untuk virus pernapasan lainnya. Vaksin flu, misalnya, biasanya tidak melindungi orang dari infeksi dan penularan lebih lanjut, tetapi hanya dari gejala. Vaksin flu biasanya mengurangi risiko hingga 40-60%, yang berarti menerima suntikan flu tidak akan menjamin perlindungan Anda dari infeksi influenza.



Varian virus SARS-CoV-2 yang muncul membuat "kunci pas" lain sedang bekerja. Varian baru terbukti lebih agresif. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa varian tertentu menghindari respons imun dari antibodi vaksin yang terjadi secara alami. Jika ini masalahnya, komunitas yang divaksinasi dapat dirusak oleh suatu varian. Varian semacam itu berpotensi menginfeksi dan membuat sakit bahkan bagi mereka yang telah divaksinasi.

"Sebuah studi baru-baru ini dari Chongqing China menunjukkan bahwa serum dari mereka yang terinfeksi oleh strain asli Wuhan pada bulan Januari dan Februari tahun lalu memiliki sedikit atau tidak ada kemampuan untuk melindungi baik dari strain varian COVID-19 dari Inggris (B.1.1.7) dan Afrika Selatan (B.1.351)," urai Forbes.

"Pada akhirnya, kami membutuhkan lebih banyak data. Karena lebih banyak negara terus memvaksinasi dalam jumlah yang lebih tinggi, kita akan mengetahui informasi penting seperti kemanjuran, penularan, infeksi di antara yang divaksinasi, dan banyak lagi. Informasi itu akan bergulir perlahan tapi pasti dalam beberapa minggu mendatang," demikian laporan Forbes.

(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)