Israel telah dipuji karena program inokulasi massal yang cepat dan efisien, yang telah memvaksinasi 20 persen populasi negara itu secara mengejutkan sejak vaksinasi dimulai pada akhir Desember 2020.
Baca juga: Pria Israel Meninggal Dua Jam setelah Disuntik Vaksin COVID-19
Namun, bagi segelintir orang Israel, inisiatif tersebut telah menyebabkan beberapa ketakutan tentang masalah kesehatan yang tak terduga. Setidaknya 13 orang telah melaporkan kelumpuhan wajah ringan setelah menerima suntikan vaksin buatan Pfizer/BioNTech . Laporan ini dirilis Ynet yang mengutip Kementerian Kesehatan setempat. Para pejabat yakin jumlah kasus seperti itu bisa lebih tinggi.
Baca Juga:
“Setidaknya selama 28 jam saya berjalan-jalan dengannya (kelumpuhan wajah),” kata salah satu orang Israel yang mengalami efek samping tersebut kepada Ynet yang dilansir Minggu (17/1/2021).
"Saya tidak bisa mengatakan itu benar-benar hilang setelah itu, tetapi selain itu saya tidak memiliki rasa sakit lain, kecuali rasa sakit kecil di tempat suntikan itu, tetapi tidak ada yang lebih dari itu," ujarnya.
Individu yang tidak disebutkan namanya itu mencatat bahwa reaksi yang tidak menyenangkan adalah sesuatu yang langka dan menekankan kepada orang-orang bahwa penting untuk mendapatkan vaksinasi. Namun, dia mengakui bahwa dia ragu-ragu untuk menerima dosis kedua dari vaksin tersebut.
Baca juga: Regulator Obat Norwegia: 13 Orang Meninggal karena Efek Samping Vaksin Pfizer