Termakan Teori Konspirasi, Seorang Apoteker di AS Rusak Ratusan Dosis Vaksin Covid-19
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorang apoteker di Wisconsin, Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk mengaku bersalah karena sengaja mencoba merusak ratusan dosis vaksin Covid-19 buatan Moderna. Perusakan itu adalah upaya untuk membuat vaksin tersebuttidak efektif.
"Steven Brandenburg, didakwa dengan dua tuduhan mencoba merusak produk konsumen dan dengan sembrono mengabaikan risiko bahwa orang lain akan ditempatkan dalam bahaya kematian atau cedera tubuh," kata Departemen Kehakiman AS.
"Dia percaya pada berbagai "teori konspirasi" dan skeptis terhadap vaksin secara umum, dan khususnya vaksin oleh Moderna," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (27/1/2021).
Menurut Departemen Kehakiman AS, Brandenburg telah menandatangani perjanjian pembelaan untuk mengaku bersalah atas tuduhan itu, yang masing-masing membawa hukuman maksimal 10 tahun penjara.
"Pada akhir Desember, dia dengan sengaja mengeluarkan sekotak vaksin Covid-19 pada dua shift malam berturut-turut dari lemari es di Aurora Medical Center di Grafton, Wisconsin, sehingga dia dapat merusak keefektifannya," kata departemen itu.
"Dia meninggalkannya selama beberapa jam sebelum menempatkannya kembali di lemari es untuk digunakan oleh klinik keesokan harinya. 57 orang telah menerima dosis vaksin dari botol-botol itu sebelum perilakunya ditemukan," ungkapnya.
Vaksin Moderna sendiri harus disimpan dan dikirim dalam keadaan beku, tetapi tidak memerlukan suhu sangat dingin dan dapat disimpan selama 30 hari di lemari es bersuhu standar.
"Steven Brandenburg, didakwa dengan dua tuduhan mencoba merusak produk konsumen dan dengan sembrono mengabaikan risiko bahwa orang lain akan ditempatkan dalam bahaya kematian atau cedera tubuh," kata Departemen Kehakiman AS.
"Dia percaya pada berbagai "teori konspirasi" dan skeptis terhadap vaksin secara umum, dan khususnya vaksin oleh Moderna," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (27/1/2021).
Menurut Departemen Kehakiman AS, Brandenburg telah menandatangani perjanjian pembelaan untuk mengaku bersalah atas tuduhan itu, yang masing-masing membawa hukuman maksimal 10 tahun penjara.
"Pada akhir Desember, dia dengan sengaja mengeluarkan sekotak vaksin Covid-19 pada dua shift malam berturut-turut dari lemari es di Aurora Medical Center di Grafton, Wisconsin, sehingga dia dapat merusak keefektifannya," kata departemen itu.
"Dia meninggalkannya selama beberapa jam sebelum menempatkannya kembali di lemari es untuk digunakan oleh klinik keesokan harinya. 57 orang telah menerima dosis vaksin dari botol-botol itu sebelum perilakunya ditemukan," ungkapnya.
Vaksin Moderna sendiri harus disimpan dan dikirim dalam keadaan beku, tetapi tidak memerlukan suhu sangat dingin dan dapat disimpan selama 30 hari di lemari es bersuhu standar.
(esn)