Iran Sambut Baik Kesiapan Arab Saudi Gelar Perundingan Bilateral
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran menyambut baik pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi tentang kesiapan kerajaan Saudi untuk secara damai menyelesaikan perbedaan antara kedua negara.
Pernyataan itu diungkapkan juru bicara Kemlu Iran Saeed Khatibzadeh.
"Sepertinya para pejabat Saudi telah mulai mereformasi beberapa kebijakan mereka mengenai interaksi dengan beberapa negara pesisir Teluk Persia, setelah memahami bahwa perang dan pertumpahan darah tidak membantu mereka lagi, dan juga putus asa dengan mantan sekutu mereka," ungkap Khatibzadeh dilansir Press TV.
Khatibzadeh menyatakan jika Riyadh secara serius menempatkan reformasi kebijakan dalam agendanya dan menyimpulkan bahwa solusi untuk masalah terletak pada kerja sama regional, Iran akan menjadi negara pertama yang menyambut reformasi ini.
Baca Juga: Madinah Dinobatkan Sebagai Kota Paling Sehat Sedunia oleh WHO
"Kami selalu menekankan bahwa negara-negara kawasan harus mencapai pemahaman yang sama mengenai masalah-masalah kawasan," papar dia.
Lihat video: Hujan Deras Guyur Jakarta, Kali Krukut Kemang Meluap
Dia menekankan pemahaman seperti itu akan membantu membangun “mekanisme aman” yang menjaga kawasan itu aman.
Iran, lanjutnya, siap bernegosiasi dengan Arab Saudi jika Riyadh mengubah arah. Dia menambahkan Teheran siap mengatasi berbagai kekhawatiran Saudi.
"Saudi mungkin memiliki beberapa kekhawatiran, dan omong-omong, kami menekankan bahwa kami perlu membicarakan masalah ini," tutur Khatibzadeh.
"Beberapa kekhawatiran mungkin merupakan ilusi yang membuka pintu ke kekuatan lain di kawasan ini, dan kami bahkan bersedia membicarakan kekhawatiran tersebut," ungkap dia.
Pernyataan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal Bin Farhan mengatakan negaranya mengulurkan tangan ke Iran untuk berdamai.
Negosiasi antara Iran dan Saudi jika terwujud akan menjadi terobosan besar tahun ini. Apalagi kedua negara terlibat perang secara langsung ataupun tidak langsung.
Perundingan akan membuka pintu perdamaian di kawasan Timur Tengah yang selama ini mengalami konflik berkepanjangan.
Pernyataan itu diungkapkan juru bicara Kemlu Iran Saeed Khatibzadeh.
"Sepertinya para pejabat Saudi telah mulai mereformasi beberapa kebijakan mereka mengenai interaksi dengan beberapa negara pesisir Teluk Persia, setelah memahami bahwa perang dan pertumpahan darah tidak membantu mereka lagi, dan juga putus asa dengan mantan sekutu mereka," ungkap Khatibzadeh dilansir Press TV.
Khatibzadeh menyatakan jika Riyadh secara serius menempatkan reformasi kebijakan dalam agendanya dan menyimpulkan bahwa solusi untuk masalah terletak pada kerja sama regional, Iran akan menjadi negara pertama yang menyambut reformasi ini.
Baca Juga: Madinah Dinobatkan Sebagai Kota Paling Sehat Sedunia oleh WHO
"Kami selalu menekankan bahwa negara-negara kawasan harus mencapai pemahaman yang sama mengenai masalah-masalah kawasan," papar dia.
Lihat video: Hujan Deras Guyur Jakarta, Kali Krukut Kemang Meluap
Dia menekankan pemahaman seperti itu akan membantu membangun “mekanisme aman” yang menjaga kawasan itu aman.
Iran, lanjutnya, siap bernegosiasi dengan Arab Saudi jika Riyadh mengubah arah. Dia menambahkan Teheran siap mengatasi berbagai kekhawatiran Saudi.
"Saudi mungkin memiliki beberapa kekhawatiran, dan omong-omong, kami menekankan bahwa kami perlu membicarakan masalah ini," tutur Khatibzadeh.
"Beberapa kekhawatiran mungkin merupakan ilusi yang membuka pintu ke kekuatan lain di kawasan ini, dan kami bahkan bersedia membicarakan kekhawatiran tersebut," ungkap dia.
Pernyataan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal Bin Farhan mengatakan negaranya mengulurkan tangan ke Iran untuk berdamai.
Negosiasi antara Iran dan Saudi jika terwujud akan menjadi terobosan besar tahun ini. Apalagi kedua negara terlibat perang secara langsung ataupun tidak langsung.
Perundingan akan membuka pintu perdamaian di kawasan Timur Tengah yang selama ini mengalami konflik berkepanjangan.
(sya)