Kanada Deportasi Ribuan Orang Saat Pandemi Covid-19 Mengamuk

Sabtu, 23 Januari 2021 - 16:24 WIB
loading...
A A A
“Kanada mendata 12.122 orang telah dipindahkan pada 2020, atau 875 lebih banyak dari tahun sebelumnya dan jumlah tertinggi sejak setidaknya 2015,” ungkap data Badan Layanan Perbatasan Kanada (CBSA) yang dilihat Reuters. Pemerintah mengatakan deportasi ini perlu dan dilakukan dengan aman.

CBSA mengatakan jumlah yang tinggi tahun lalu karena di dalamnya terdapat orang yang memutuskan untuk keluar sendiri, yang disebut "penghapusan administratif".

Pada 2019 ada 1.657 penghapusan administratif, dibandingkan dengan 8.215 pada tahun lalu.

Bahkan dengan menguranginya, ribuan orang dideportasi saat pandemi berkecamuk dan pemerintah memperingatkan agar tidak melakukan perjalanan dalam bentuk apa pun untuk alasan keamanan.

Bahkan ketika Kanada terus mendeportasi non-warga negara selama krisis kesehatan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghentikan deportasi selama 100 hari dalam beberapa jam setelah dilantik pada Rabu.

Kanada secara resmi memberlakukan moratorium deportasi pada Maret yang dicabut pada akhir November.

“Sebanyak masalah hak asasi manusia, itu adalah masalah yang masuk akal,” ungkap Bill Frelick, direktur Program Hak Pengungsi Human Rights Watch.

Praktik deportasi di berbagai negara berbeda-beda selama pandemi berlangsung. Beberapa negara, termasuk Inggris, menangguhkan deportasi sebelum melanjutkannya.

Negara lainnya, seperti Irlandia, tetap memberlakukan penangguhan.

CBSA mengatakan telah memprioritaskan deportasi karena alasan dapat diterima secara serius, termasuk kriminalitas.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2050 seconds (0.1#10.140)