Pandemi COVID-19 di Panti Jompo, Spanyol Gelar 200 Penyelidikan Kriminal

Jum'at, 22 Januari 2021 - 02:45 WIB
loading...
Pandemi COVID-19 di Panti Jompo, Spanyol Gelar 200 Penyelidikan Kriminal
Spanyol gelar 200 penyelidikan kriminal terhadap kasus pandemi COVID-19 di panti jompo. Foto/Reuters
A A A
MADRID - Jaksa penuntut umum di Spanyol melakukan investigasi kriminal terhadap lebih dari 200 kasus yang berpotensi melanggar penanganan pandemi virus Corona di panti jompo . Panti jompo menjadi tempat penyebaran yang hampir tidak terkendali selama gelombang pertama pandemi COVID-19 .

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov, Muslim Taat yang Bikin Joe Rogan Terkesan

Menurut data resmi, hampir 43 ribu penghuni panti jompo meninggal karena COVID-19 atau dugaan infeksi selama gelombang pertama pandemi pada Maret-Mei 2020.

Baca Juga: Tragis, Liverpool Dipermalukan Burnley di Anfield

Pada saat itu, staf melaporkan kekurangan peralatan pelindung dasar dan unit militer yang dikerahkan untuk misi desinfeksi menemukan mayat tanpa pengawasan di beberapa fasilitas.



Kantor kejaksaan Spanyol mengatakan hampir setengah dari penyelidikannya terkait dengan pembunuhan melalui pengabaian tugas perawatan, sementara itu sedang menyelidiki 21 kasus terkait kekurangan perawatan medis.

Baca Juga: Tersingkir di Copa del Rey, Zidane Habis-habisan di Dua Kompetisi Tersisa

Dengan Spanyol melaporkan rekor jumlah infeksi hampir setiap hari, kantor kejaksaan memperingatkan bahwa risiko masih tetap ada di seluruh jaringan panti jompo, meskipun ada perbaikan yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.

"Peningkatan penularan secara umum masih merupakan risiko bagi lingkungan perumahan," kata Kejaksaan Spanyol dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/1/2021).



Pernyataan itu menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dengan cermat.

"Kelemahan yang sudah ada sebelumnya, termasuk tata kelola, pendanaan, kondisi kerja, kurangnya koordinasi dengan layanan kesehatan primer, dan kurangnya ruang isolasi, masih meluas," kata laporan itu.

Jaksa penuntut Spanyol telah menangguhkan kasus-kasus lain, sebagian besar setelah dakwaan dimasukkan ke dalam kasus lain atau diajukan ke pengadilan, bukan karena penyidik tidak menemukan bukti pelanggaran.



Menurut European Aging Network, yang mewakili pengasuh individu dan bisnis, Spanyol memiliki sekitar 5.500 panti jompo, menampung sekitar 400.000 orang.

Kepala dari kedua asosiasi panti jompo utama Spanyol mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak informasi tentang investigasi sebelum berkomentar. Di masa lalu, asosiasi tersebut menyalahkan pemerintah karena gagal menyediakan pasokan yang memadai dan layanan kesehatan karena menolak menerima warga dengan diagnosis positif ke rumah sakit.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1462 seconds (0.1#10.140)