Jadi Superspreader, Pria China Tularkan COVID-19 ke 102 Orang!
loading...
A
A
A
BEIJING - Seorang pria China tanpa sadar menjadi "superspreader" atau "penyebar super" virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 . Dia melakukan perjalanan antarprovinsi dan menuluarkan virus itu ke 102 orang.
Pria yang bekerja sebagai salesman produk kesehatan untuk para orang lanjut usia tersebut telah melakukan perjalanan dari provinsi asalnya Heilongjiang ke provinsi tetangga Jilin dan membawa virus bersamanya.
Pihak berwenang China mengklaim dia tanpa sadar menyebarkan virus di antara warga lanjut usia selama beberapa hari sebelum dia dilacak oleh pejabat kesehatan sebagai kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi.
Baca Juga: Putri Soleimani pada Trump yang Lengser: Anda Bunuh Ayah Saya, tapi Hidup Ketakutan
"Fenomena superspreading terjadi di provinsi kami terutama karena ketika superspreader ditemukan, dia masih dalam fase awal infeksinya dan memiliki kemampuan yang relatif kuat untuk menumpahkan virus," kata Zhao Qinglong, seorang pejabat pusat pengendalian dan pencegahan penyakit provinsi Jilin seperti dikutip dari Xinhua,Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: Intelijen AS Janji Rilis Laporan Khashoggi, Bisa Permalukan Pangeran Saudi
Peristiwa superspreading terjadi ketika seseorang menginfeksi sejumlah besar orang, karena viral load yang lebih tinggi di droplet mereka, atau faktor lain seperti perilaku dan waktu.
Peristiwa superspreading yang tampak di Jilin terjadi ketika China sedang memerangi wabah virus corona terburuk dalam beberapa bulan, yang telah menyebabkan ratusan kasus dilaporkan dan puluhan juta orang ditempatkan di bawah penguncian di provinsi utara China.
Ini juga menunjukkan tingkat serta kecepatan pelacakan dan penyaringan kontak oleh otoritas kesehatan China, yang telah memainkan peran penting dalam menjinakkan wabah lokal.
Komisi Kesehatan Provinsi Jilin mengatakan salesman itu didiagnosis sebagai kasus terkonfirmasi COVID-19 pada hari Minggu lalu. Awalnya, dia diidentifikasi sebagai kasus asimtomatik (infeksi tanpa gejala) pada Selasa pekan lalu.
Pria yang bekerja sebagai salesman produk kesehatan untuk para orang lanjut usia tersebut telah melakukan perjalanan dari provinsi asalnya Heilongjiang ke provinsi tetangga Jilin dan membawa virus bersamanya.
Pihak berwenang China mengklaim dia tanpa sadar menyebarkan virus di antara warga lanjut usia selama beberapa hari sebelum dia dilacak oleh pejabat kesehatan sebagai kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi.
Baca Juga: Putri Soleimani pada Trump yang Lengser: Anda Bunuh Ayah Saya, tapi Hidup Ketakutan
"Fenomena superspreading terjadi di provinsi kami terutama karena ketika superspreader ditemukan, dia masih dalam fase awal infeksinya dan memiliki kemampuan yang relatif kuat untuk menumpahkan virus," kata Zhao Qinglong, seorang pejabat pusat pengendalian dan pencegahan penyakit provinsi Jilin seperti dikutip dari Xinhua,Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: Intelijen AS Janji Rilis Laporan Khashoggi, Bisa Permalukan Pangeran Saudi
Peristiwa superspreading terjadi ketika seseorang menginfeksi sejumlah besar orang, karena viral load yang lebih tinggi di droplet mereka, atau faktor lain seperti perilaku dan waktu.
Peristiwa superspreading yang tampak di Jilin terjadi ketika China sedang memerangi wabah virus corona terburuk dalam beberapa bulan, yang telah menyebabkan ratusan kasus dilaporkan dan puluhan juta orang ditempatkan di bawah penguncian di provinsi utara China.
Ini juga menunjukkan tingkat serta kecepatan pelacakan dan penyaringan kontak oleh otoritas kesehatan China, yang telah memainkan peran penting dalam menjinakkan wabah lokal.
Komisi Kesehatan Provinsi Jilin mengatakan salesman itu didiagnosis sebagai kasus terkonfirmasi COVID-19 pada hari Minggu lalu. Awalnya, dia diidentifikasi sebagai kasus asimtomatik (infeksi tanpa gejala) pada Selasa pekan lalu.