UEA Teken Kesepakatan dengan AS untuk Beli 50 F-35 dan 18 Drone Tempur
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Uni Emirat Arab (UEA) telah menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) untuk membeli 50 jet tempur F-35 dan 18 drone tempur.
Kabar tersebut berasal dari sejumlah orang yang mengetahui situasi tersebut.
Meskipun UEA dan Amerika Serikat sedang berupaya menandatangani kesepakatan sebelum Presiden Joseph Biden menjabat pada Rabu (20/1), presiden baru mengatakan dia akan memeriksa kembali perjanjian tersebut.
UEA adalah salah satu sekutu terdekat Washington di Timur Tengah. UEA telah lama menyatakan minatnya untuk memperoleh jet siluman F-35 buatan Lockheed Martin.
Peluang membeli F-35 itu juga sempat dilontarkan seiring kesepakatan menormalisasi hubungan dengan Israel Agustus lalu.
Departemen Luar Negeri AS dan Kedutaan Besar UEA di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Salah satu orang mengatakan kesepakatan itu ditandatangani sekitar satu jam sebelum Biden dilantik.
Dokumen tersebut memberi Uni Emirat Arab kesempatan menerima jadwal dan konfigurasi jet yang telah dinegosiasikan sambil membuat permintaan pembelian resmi.
“UEA telah memiliki dokumen selama lebih dari sepekan,” ungkap sejumlah sumber.
“UEA dan Amerika Serikat pernah berharap mencapai kesepakatan pada Desember, tetapi waktu pengiriman jet, biaya, paket teknologi dan pelatihan yang terkait dengan kesepakatan itu memperpanjang negosiasi,” papar sumber itu.
Jet-jet tersebut merupakan komponen utama dari penjualan persenjataan berteknologi tinggi senilai USD23 miliar dari General Atomics, Lockheed Martin Corp dan Raytheon Technologies Corp ke UEA yang diumumkan pada musim gugur ini.
Pemerintah UEA juga menandatangani perjanjian terpisah untuk membeli hingga 18 drone tempur, penjualan drone AS terbesar kedua ke satu negara.
Tanggal pengiriman final di dalam negeri untuk jet F-35 tidak dapat segera dikonfirmasi, tetapi proposal awal yang dikirim ke UEA menyebut 2027.
Kabar tersebut berasal dari sejumlah orang yang mengetahui situasi tersebut.
Meskipun UEA dan Amerika Serikat sedang berupaya menandatangani kesepakatan sebelum Presiden Joseph Biden menjabat pada Rabu (20/1), presiden baru mengatakan dia akan memeriksa kembali perjanjian tersebut.
UEA adalah salah satu sekutu terdekat Washington di Timur Tengah. UEA telah lama menyatakan minatnya untuk memperoleh jet siluman F-35 buatan Lockheed Martin.
Peluang membeli F-35 itu juga sempat dilontarkan seiring kesepakatan menormalisasi hubungan dengan Israel Agustus lalu.
Departemen Luar Negeri AS dan Kedutaan Besar UEA di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Salah satu orang mengatakan kesepakatan itu ditandatangani sekitar satu jam sebelum Biden dilantik.
Dokumen tersebut memberi Uni Emirat Arab kesempatan menerima jadwal dan konfigurasi jet yang telah dinegosiasikan sambil membuat permintaan pembelian resmi.
“UEA telah memiliki dokumen selama lebih dari sepekan,” ungkap sejumlah sumber.
“UEA dan Amerika Serikat pernah berharap mencapai kesepakatan pada Desember, tetapi waktu pengiriman jet, biaya, paket teknologi dan pelatihan yang terkait dengan kesepakatan itu memperpanjang negosiasi,” papar sumber itu.
Jet-jet tersebut merupakan komponen utama dari penjualan persenjataan berteknologi tinggi senilai USD23 miliar dari General Atomics, Lockheed Martin Corp dan Raytheon Technologies Corp ke UEA yang diumumkan pada musim gugur ini.
Pemerintah UEA juga menandatangani perjanjian terpisah untuk membeli hingga 18 drone tempur, penjualan drone AS terbesar kedua ke satu negara.
Tanggal pengiriman final di dalam negeri untuk jet F-35 tidak dapat segera dikonfirmasi, tetapi proposal awal yang dikirim ke UEA menyebut 2027.
(sya)