Wabah COVID-19 Berlanjut, China Bangun Kamp Karantina 'Raksasa'
loading...
A
A
A
BEIJING - China bergerak cepat dengan membangun kamp karantina "raksasa" yang mampu menampung lebih dari 4.000 orang. Itu dilakukan setelah wabah COVID-19 di negara itu pada bulan ini telah menyebabkan puluhan juta orang diisolasi secara ketat.
Kamp karantina raksasa itu terletak di pinggiran Shijiazhuang, Ibu Kota provinsi Hebei, yang mengelilingi ibu kota negara, Beijing.
China sebagian besar telah menahan penyebaran virus, dengan sebagian besar negara kembali normal. Namun, peningkatan kasus yang tiba-tiba telah membuat khawatir para pejabat dan menimbulkan kekhawatiran menjelang Tahun Baru Imlek, festival tahunan terpenting di kabupaten itu, di mana ratusan juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan untuk mengunjungi anggota keluarga.
Pejabat di Shijiazhuang, tempat wabah berpusat, telah memulai pengujian massal dan penguncian yang ketat, memindahkan seluruh desa ke fasilitas karantina terpusat dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus.
Kamp karantina baru akan menampung kontak dekat pasien COVID-19 yang dikonfirmasi, karena pihak berwenang melanjutkan program pelacakan dan pengujian kontak yang ekstensif.
Kamp karatina raksasa itu awalnya direncanakan untuk menampung 3.000 orang, tetapi sejak itu telah diperluas hingga kapasitas menjadi 4.160.
"Lebih dari 4.000 pekerja konstruksi melakukan pekerjaan enam hari dan malam untuk menyelesaikan tahap pertama," kata Wakil Wali kota Shijiazhuang, Meng Xianghong, seperti dikutip dari CNN, Rabu (20/1/2021).
Menurut stasiun televisi China, CCTV, pihak berwenang memulai konstruksi pada 13 Januari dan bagian pertama kamp sekarang selesai dan siap digunakan, sementara konstruksi berlanjut pada tahap kedua.
Kamp karantina raksasa itu terletak di pinggiran Shijiazhuang, Ibu Kota provinsi Hebei, yang mengelilingi ibu kota negara, Beijing.
China sebagian besar telah menahan penyebaran virus, dengan sebagian besar negara kembali normal. Namun, peningkatan kasus yang tiba-tiba telah membuat khawatir para pejabat dan menimbulkan kekhawatiran menjelang Tahun Baru Imlek, festival tahunan terpenting di kabupaten itu, di mana ratusan juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan untuk mengunjungi anggota keluarga.
Pejabat di Shijiazhuang, tempat wabah berpusat, telah memulai pengujian massal dan penguncian yang ketat, memindahkan seluruh desa ke fasilitas karantina terpusat dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus.
Kamp karantina baru akan menampung kontak dekat pasien COVID-19 yang dikonfirmasi, karena pihak berwenang melanjutkan program pelacakan dan pengujian kontak yang ekstensif.
Kamp karatina raksasa itu awalnya direncanakan untuk menampung 3.000 orang, tetapi sejak itu telah diperluas hingga kapasitas menjadi 4.160.
"Lebih dari 4.000 pekerja konstruksi melakukan pekerjaan enam hari dan malam untuk menyelesaikan tahap pertama," kata Wakil Wali kota Shijiazhuang, Meng Xianghong, seperti dikutip dari CNN, Rabu (20/1/2021).
Menurut stasiun televisi China, CCTV, pihak berwenang memulai konstruksi pada 13 Januari dan bagian pertama kamp sekarang selesai dan siap digunakan, sementara konstruksi berlanjut pada tahap kedua.