Dandani Hewan Berpakaian Nazi, Sirkus Rusia Picu Kemarahan

Sabtu, 16 Januari 2021 - 10:25 WIB
loading...
Dandani Hewan Berpakaian Nazi, Sirkus Rusia Picu Kemarahan
Sirkus di Rusia memicu kemarahan setelah mendandani hewan dengan pakaian Nazi. Fot/Kolase/Sindonews
A A A
MOSKOW - Sebuah kelompok sirkus di Rusia memicu kemarahan publik karena menampilkan monyet dan kambing yang mengenakan pakaian dengan simbol Nazi .

Sirkus di kota Izhevsk wilayah Udmurtia mengadakan pertunjukan sebagai perayaan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, kata penyelenggara sirkus kepada kantor berita DPA.

Acara itu diselenggarakan atas nama Gereja Ortodoks Rusia setempat.



Kantor kejaksaan setempat mengatakan sedang menyelidiki kasus tersebut, setelah gambar hewan yang mengenakan selimut dengan simbol Nazi muncul di media sosial. Gambar itu diambil dari pertunjukan yang berlangsung pada 8 Januari lalu.

Sebuah video yang dirilis oleh pihak sirkus di YouTube menunjukkan monyet dan kambing yang mengenakan swastika diarak oleh seorang wanita berseragam Uni Soviet.

Video itu juga menampilkan pendeta lokal Roman Voskresenskikh, yang menggambarkan pertunjukan itu sebagai "perjalanan sejarah" ke dalam Natal Ortodoks masa lalu selama bertahun-tahun.



Keuskupan Ortodoks di Izhevsk membenarkan penggunaan simbologi Nazi dengan mengatakan bahwa itu digunakan untuk menggambarkan kekalahan tentara Nazi Jerman di dekat Moskow pada tahun 1942.

"Ciri khusus seni sirkus adalah hiburan, dan tidak ada yang mengejutkan karena gambar-gambar yang digunakan di dalamnya memiliki karakter ironis dan terkadang bahkan aneh," bunyi pernyataan yang dikeluarkan pihak keuskupan seperti dikutip dari Deutsche Welle, Sabtu (16/1/2021).

Sementara pertunjukan itu mendapat reaksi keras atas penggunaan swastika, pihak sirkus dan keuskupan mengklaim bahwa mereka tidak melanggar hukum Rusia.

Rusia melarang penggunaan simbol Nazi pada 2014. Namun amandemen undang-undang yang disahkan tahun lalu mengizinkan penggunaan simbol-simbol ini untuk tujuan pendidikan, selama tidak digunakan untuk mempromosikan ideologi fasis.

(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1050 seconds (0.1#10.140)