Kembali Dimasukan Dalam Daftar Negara Pendukung Teroris, Kuba Sebut AS Munafik

Kamis, 14 Januari 2021 - 17:33 WIB
loading...
Kembali Dimasukan Dalam...
Havana mengutuk Washington atas apa yang disebutnya dengan sebutan sinis dan munafik terhadap Kuba, setelah AS kembali memasukan Kuba dalam daftar teroris. Foto/REUTERS
A A A
HAVANA - Havana mengutuk Washington atas apa yang disebutnya dengan sebutan sinis dan munafik terhadap Kuba . Pernyataan ini datang setelah Amerika Serikat (AS) kembali memasukan Kuba dalam daftar teroris.

Kementerian Luar Negeri AS mengklaim Kuba memberi makan, menampung dan memberikan perawatan medis bagi para pembunuh, pembuat bom dan pembajak, sementara banyak orang Kuba kelaparan, tunawisma, dan tanpa obat-obatan dasar. Mereka juga secara khusus menyebutkan dukungan Kuba untuk Venezuela dan pemerintah sayap kirinya.



"AS menambahkan negara-negara ke dalam daftar sepihaknya sebagai instrumen untuk merendahkan dan menerapkan tindakan ekonomi yang memaksa terhadap negara-negara lain yang mungkin menolak untuk menuruti keinginan imperialisme AS," kata Kementerian Luar Negeri Kuba dalam sebuah pernyataan.

Menurut Kementerian Luar Negeri Kuba, Havana telah secara konsisten memenuhi Tujuan Pembangunan Milenium PBB, termasuk memberantas kemiskinan dan kelaparan anak, meskipun blokade ekonomi AS yang berlangsung selama 60 tahun di pulau itu. Negara kepulauan itu memiliki brigade medis yang bekerja di sejumlah negara berkembang di seluruh dunia.



Kementerian itu kemudian menekankan upaya AS selama puluhan tahun untuk menggulingkan pemerintah Kuba, baik secara langsung atau melalui dukungan untuk kelompok pembangkang bersenjata.

"Kuba telah menjadi negara korban terorisme dan rakyat kami telah menderita secara langsung, dengan kerugian 3.478 kematian dan 2.099 penyandang disabilitas akibat tindakan yang dilakukan oleh pemerintah AS atau yang telah dilakukan dan disponsori dari wilayah negara itu dengan persetujuan otoritas resmi AS," ujarnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir B-1B ke Jepang, Pertama Kali sejak Perang Vietnam
Indonesia Sedang Menanti...
Indonesia Sedang Menanti Jet Tempur Rafale, tapi Digoda Boeing dengan F-15EX
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Duh, Pesawat Tempur...
Duh, Pesawat Tempur Korsel Tak Sengaja Jatuhkan Pod Senjata ke Permukiman saat Latihan Perang
Rekomendasi
Trump Kobarkan Perang...
Trump Kobarkan Perang Dagang, China Mencoba Bersikap Baik kepada Dunia
Hotman Paris Bela Paula...
Hotman Paris Bela Paula Verhoeven, Pertanyakan Bukti Perselingkuhan
Gunakan Mesin Hybrid,...
Gunakan Mesin Hybrid, GT- R Terbaru Siap Diluncurkan
Berita Terkini
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
16 menit yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
51 menit yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
1 jam yang lalu
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
2 jam yang lalu
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
2 jam yang lalu
Negara-negara Arab Kecam...
Negara-negara Arab Kecam Ekstremis Israel atas Video Provokatif Penghancuran Masjid al-Aqsa
3 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved