Putra Sulung Sultan Oman Ditetapkan sebagai Putra Mahkota
loading...
A
A
A
MUSKAT - Sultan Oman Haitham akan digantikan oleh putra sulungnya Dhi Yazan, menurut Undang-undang Dasar (UUD) baru yang diterbitkan pada Selasa (12/1).
UUD itu menciptakan posisi baru putra mahkota dan menetapkan suksesi dari penguasa Oman ke putra tertua.
Sultan Haitham bin Tariq al-Said telah mengumumkan rencana perubahan UUD pada Senin, setahun setelah kematian pendahulunya, Sultan Qaboos. Undang-undang Dasar baru diterbitkan pada Selasa (12/1) di surat kabar resmi.
Sultan Qaboos tidak memiliki anak dan tidak menunjuk penggantinya secara terbuka selama 49 tahun pemerintahannya. (Baca Juga: Iran Gelar Latihan Rudal di Teluk Oman, Pamer Kemampuan Manuver)
Langkah Haitham menunjuk putra mahkota dapat memperkuat prediksi politik Oman, setelah tahun-tahun terakhir pemerintahan Sultan Qaboos ketika kerahasiaan tentang suksesi menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas. (Lihat Infografis: Saingi Jet Siluman F-22 AS, China Modifikasi Mesin J-20)
Qaboos, yang mengambil alih kekuasaan dengan menggulingkan ayahnya, menunjuk sepupunya Haitham sebagai penerus pilihannya dalam amplop tertutup yang dibuka setelah kematiannya jika keluarga kerajaan tidak setuju pada garis suksesi. Keluarga mengikuti pilihannya. (Lihat Video: Total Ada Empat Korban Teridentifikasi, Berikut Namanya)
Sultan Haitham telah merombak pemerintahan dan lembaga-lembaga negara serta mulai memberlakukan reformasi fiskal yang telah lama ditunggu-tunggu sejak mengambil alih kekuasaan.
Dia menunjuk menteri keuangan dan menteri luar negeri serta ketua bank sentral, posisi yang selama ini dipegang oleh almarhum Sultan Qaboos.
Dhi Yazan bin Haitham, 30, diangkat sebagai menteri kebudayaan, olahraga, dan pemuda pada Agustus dalam perombakan untuk menjadi menteri termuda di Oman.
UUD itu menciptakan posisi baru putra mahkota dan menetapkan suksesi dari penguasa Oman ke putra tertua.
Sultan Haitham bin Tariq al-Said telah mengumumkan rencana perubahan UUD pada Senin, setahun setelah kematian pendahulunya, Sultan Qaboos. Undang-undang Dasar baru diterbitkan pada Selasa (12/1) di surat kabar resmi.
Sultan Qaboos tidak memiliki anak dan tidak menunjuk penggantinya secara terbuka selama 49 tahun pemerintahannya. (Baca Juga: Iran Gelar Latihan Rudal di Teluk Oman, Pamer Kemampuan Manuver)
Langkah Haitham menunjuk putra mahkota dapat memperkuat prediksi politik Oman, setelah tahun-tahun terakhir pemerintahan Sultan Qaboos ketika kerahasiaan tentang suksesi menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas. (Lihat Infografis: Saingi Jet Siluman F-22 AS, China Modifikasi Mesin J-20)
Qaboos, yang mengambil alih kekuasaan dengan menggulingkan ayahnya, menunjuk sepupunya Haitham sebagai penerus pilihannya dalam amplop tertutup yang dibuka setelah kematiannya jika keluarga kerajaan tidak setuju pada garis suksesi. Keluarga mengikuti pilihannya. (Lihat Video: Total Ada Empat Korban Teridentifikasi, Berikut Namanya)
Sultan Haitham telah merombak pemerintahan dan lembaga-lembaga negara serta mulai memberlakukan reformasi fiskal yang telah lama ditunggu-tunggu sejak mengambil alih kekuasaan.
Dia menunjuk menteri keuangan dan menteri luar negeri serta ketua bank sentral, posisi yang selama ini dipegang oleh almarhum Sultan Qaboos.
Dhi Yazan bin Haitham, 30, diangkat sebagai menteri kebudayaan, olahraga, dan pemuda pada Agustus dalam perombakan untuk menjadi menteri termuda di Oman.