Mampu Produksi 100 Juta Dosis, China Bangun Pabrik Vaksin Terbesar Dunia
loading...
A
A
A
Ghebreyesus menegaskan, respons terhadap Covid-19 harus terus berlanjut karena negara harus meletakkan fondasi untuk kesehatan, keselamatan, dan dunia yang adil. “Dunia membelanjakan USD7,5 triliun untuk perawatan kesehatan setiap tahun atau hampir 10% dari PDB global. Tapi, justru investasi terbaik dalam mendukung kesehatan dan mencegah penyakit menjadi hal penting untuk menyelamatkan kehidupan dan menghemat uang,” katanya. (Baca juga: Kasus Baru Bermunculan, Seluruh Penduduk Wuhan Akan Jalani Tes Corona)
Deputi Sekjen PBB Amina Mohammed mengungkapkan, semua bangsa harus bersama-sama memberikan prioritas kepada negara yang rentan. Dia menyerukan, program utang baru bagi negara miskin untuk memulihkan ekonomi. “Pentingnya upaya untuk melindungi dan menstimulasi ekonomi,” paparnya.
Direktur Jenderal Organisasi Buruh Internasional (ILO) Guy Ryder menegaskan, sekitar 305 juta pekerjaan tetap di dunia hilang di seluruh dunia pada akhir Juni karena Covid-19. “Jika dibandingkan 22 juta pekerjaan yang hilang saat krisis keuangan pada 2008-2009, Anda bisa membandingkan perbedaannya,” katanya.
Ryder juga mengungkapkan, banyak pihak melupakan kalau 60% pekerja global atau sekitar 3,3 miliar pekerjaan adalah sektor informal, terutama perempuan. Saat lockdown, sektor tersebut sangat terkena dampaknya. “Itu terjadi di negara dengan sistem perlindungan sosial yang lemah,” katanya. Untuk itu, Ryder menekankan perlunya kerja sama internasional. (Muh Shamil/Andika Hendra M)
Deputi Sekjen PBB Amina Mohammed mengungkapkan, semua bangsa harus bersama-sama memberikan prioritas kepada negara yang rentan. Dia menyerukan, program utang baru bagi negara miskin untuk memulihkan ekonomi. “Pentingnya upaya untuk melindungi dan menstimulasi ekonomi,” paparnya.
Direktur Jenderal Organisasi Buruh Internasional (ILO) Guy Ryder menegaskan, sekitar 305 juta pekerjaan tetap di dunia hilang di seluruh dunia pada akhir Juni karena Covid-19. “Jika dibandingkan 22 juta pekerjaan yang hilang saat krisis keuangan pada 2008-2009, Anda bisa membandingkan perbedaannya,” katanya.
Ryder juga mengungkapkan, banyak pihak melupakan kalau 60% pekerja global atau sekitar 3,3 miliar pekerjaan adalah sektor informal, terutama perempuan. Saat lockdown, sektor tersebut sangat terkena dampaknya. “Itu terjadi di negara dengan sistem perlindungan sosial yang lemah,” katanya. Untuk itu, Ryder menekankan perlunya kerja sama internasional. (Muh Shamil/Andika Hendra M)
(ysw)