Jenderal Tertinggi AS: Presiden Punya Kekuasaan Tunggal untuk Serangan Nuklir

Sabtu, 09 Januari 2021 - 11:55 WIB
loading...
A A A
Serangan Harus Legal

Satu-satunya batasan pada pemimpin AS dalam kasus ini adalah legalitas serangan. Hukum perang akan mengizinkan seorang pejabat militer untuk menolak menjalankan perintah presiden untuk melakukan sesuatu yang ilegal.

(Baca juga : Cinta Pandangan Pertama, Pertemuan Georgina dan Ronaldo Mirip Sinetron )

“Tapi pertanyaan tentang legalitas perintah—apakah itu konsisten dengan persyaratan, di bawah hukum konflik bersenjata untuk keperluan, proporsionalitas, dan perbedaan—lebih cenderung mengarah pada konsultasi dan perubahan dalam tatanan presiden daripada penolakan oleh militer untuk melaksanakan perintah tersebut," bunyi laporan Badan Riset Kongres, seperti dikutip AFP, Sabtu (9/1/2021).

Jika presiden memutuskan untuk memerintahkan serangan, dia biasanya akan berkonsultasi dengan para panglima militer untuk mengetahui pilihannya.

(Baca juga : Wilder Jatuhkan Anthony Joshua KO Tiga Ronde Yang Mengejutkan )

Dalam “nuclear football", presiden akan menemukan opsi untuk peralatan penyerangan dan komunikasi untuk memesannya secara resmi.

Dia akan menggunakan kartu kode unik untuk dirinya sendiri, yang disebut "biscuit", untuk mengesahkan identitasnya sebagai panglima tertinggi Amerika yang diberi wewenang untuk memerintakan peluncuran serangan senjata nuklir.

Perintah peluncuran kemudian akan dikirim ke Komando Strategis AS, di mana seorang perwira akan mengonfirmasi bahwa itu berasal dari presiden dan eksekusi akan dilakukan. (Baca juga: Kurang Ajar, Perusuh Capitol Garuk Kemaluan di Meja Ketua DPR AS )

Bisa jadi hanya dua menit dari perintah muncul hingga peluncuran rudal berhulu ledak nuklir berbasis darat, atau 15 menit dari rudal serupa berbasis kapal selam.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Siapa Emmanuel Lidden?...
Siapa Emmanuel Lidden? Penggila Sains Australia yang Dihukum 10 Tahun karena Ingin Membuat Senjata Nuklir
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
9 Orang Akan Dideportasi...
9 Orang Akan Dideportasi AS karena Bela Palestina
Gelar Buka Puasa Gedung...
Gelar Buka Puasa Gedung Putih, Trump Janjikan Perdamaian saat Gaza Dibom dengan Senjata AS
Viral Pikachu Ikut Demo...
Viral Pikachu Ikut Demo di Turki, Lari Dikejar Polisi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Megan Fox Melahirkan...
Megan Fox Melahirkan Anak Perempuan Buah Cinta dengan Machine Gun Kelly
THR Lancar dan Aman,...
THR Lancar dan Aman, Kirim Pakai BRImo Aja!
Kylian Mbappe Menggila!...
Kylian Mbappe Menggila! Cetak Gol Free Kick Pertama dalam Karier, Samai Rekor Ronaldo!
Berita Terkini
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
30 menit yang lalu
Siapa Sheikh Faisal?...
Siapa Sheikh Faisal? Miliarder Qatar Pemilik Museum FBQ yang Menyimpan Barang Berharga Saddam Hussein hingga Putri Diana
2 jam yang lalu
Mengapa India Pilih...
Mengapa India Pilih Beli 156 Helikopter Tempur Buatan Dalam Negeri Senilai Rp120 Triliun Ketimbang Produksi Asing?
3 jam yang lalu
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
4 jam yang lalu
Siapa Emmanuel Lidden?...
Siapa Emmanuel Lidden? Penggila Sains Australia yang Dihukum 10 Tahun karena Ingin Membuat Senjata Nuklir
6 jam yang lalu
6 Negara yang Merayakan...
6 Negara yang Merayakan Idulfitri pada Senin 31 Maret 2025
9 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved