Giliran Nasib Sial Datang, Para Perusuh US Capitol Dipecat Ramai-ramai
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Beberapa perusuh yang menyerbu US Capitol dipecat dari pekerjaan mereka setelah para detektif internet mempublikasikan identitas mereka.
Departemen Kepolisian Distrik Columbia, Amerika Serikat (AS), merilis foto orang-orang yang terlibat perkelahian dan bentrok pada Rabu. Kepolisian juga mengungkap kemungkinan tuduhan terhadap mereka.
Sekitar 68 orang ditangkap setelah pengunjuk rasa yang marah menyerbu gedung US Capitol, memecahkan jendela, merusak perlengkapan dan mencuri perabotan di dalamnya.
FBI juga meminta publik membantu mengidentifikasi para perusuh. Permintaan itu pun mengundang cemoohan di media sosial karena berbagai liputan media telah sangat banyak dalam kejadian itu. (Baca Juga: Kasihan Trump, Marah dan Mengisolir Diri di Gedung Putih)
Tak hanya itu, para perusuh juga mengunggah foto-foto mereka di media sosial sehingga memudahkan identifikasi. (Baca Juga: Menteri Transportasi dan Pendidikan Mundur, Staf Gedung Putih Eksodus)
Ini termasuk selfie yang diposting para peserta, termasuk video yang mereka unggah di area hotel sebelum serangan berdarah dilakukan. (Baca Juga: Setelah US Capitol Diserbu, Kini Para Politisi Israel yang Ketakutan)
Beberapa orang itu sebelumnya difoto hadir di berbagai pertemuan umum bersama Presiden Donald Trump dan acara gerakan teori konspirasi QAnon. (Lihat Infografis: Jet Siluman F-35 Inggris Bakal Dilengkapi Rudal Maut SPEAR3)
Para detektif online memfokuskan upaya mereka pada orang-orang lain dalam kerumunan perusuh itu.
"Ayo beri nama dan permalukan mereka!" tweet yang ditujukan untuk para perusuh.
Departemen Kepolisian Distrik Columbia, Amerika Serikat (AS), merilis foto orang-orang yang terlibat perkelahian dan bentrok pada Rabu. Kepolisian juga mengungkap kemungkinan tuduhan terhadap mereka.
Sekitar 68 orang ditangkap setelah pengunjuk rasa yang marah menyerbu gedung US Capitol, memecahkan jendela, merusak perlengkapan dan mencuri perabotan di dalamnya.
FBI juga meminta publik membantu mengidentifikasi para perusuh. Permintaan itu pun mengundang cemoohan di media sosial karena berbagai liputan media telah sangat banyak dalam kejadian itu. (Baca Juga: Kasihan Trump, Marah dan Mengisolir Diri di Gedung Putih)
Tak hanya itu, para perusuh juga mengunggah foto-foto mereka di media sosial sehingga memudahkan identifikasi. (Baca Juga: Menteri Transportasi dan Pendidikan Mundur, Staf Gedung Putih Eksodus)
Ini termasuk selfie yang diposting para peserta, termasuk video yang mereka unggah di area hotel sebelum serangan berdarah dilakukan. (Baca Juga: Setelah US Capitol Diserbu, Kini Para Politisi Israel yang Ketakutan)
Beberapa orang itu sebelumnya difoto hadir di berbagai pertemuan umum bersama Presiden Donald Trump dan acara gerakan teori konspirasi QAnon. (Lihat Infografis: Jet Siluman F-35 Inggris Bakal Dilengkapi Rudal Maut SPEAR3)
Para detektif online memfokuskan upaya mereka pada orang-orang lain dalam kerumunan perusuh itu.
"Ayo beri nama dan permalukan mereka!" tweet yang ditujukan untuk para perusuh.