Burundi Usir Tim WHO di Tengah Pandemi Corona

Kamis, 14 Mei 2020 - 22:53 WIB
loading...
A A A
Penyelenggaran pemilu untuk mengganti Presiden Pierre Nkurunziza, yang berulang kali dituduh melakukan pelanggaran HAM dan sebelumnya juga telah mengusir perwakilan badan internasional lainnya, akan jatuh tempo pada 20 Mei.

Selama kampanye pemilu, kerumunan massa dalam jumlah besar telah terjadi meskipun di tempat lain di Afrika dan seluruh dunia memberlakukan penguncian dan social distancing.

Burundi sejauh ini melaporkan jumlah kasus COVID-19 yang relatif rendah: 27 infeksi dan satu kematian. Tetapi ada kecurigaan bahwa situasi sebenarnya mungkin lebih buruk.

Nkurunziza, seorang mantan pemimpin pemberontak, telah berkuasa sejak berakhirnya perang saudara pada 2005 yang menewaskan 300 ribu orang di negara Afrika Timur yang berpenduduk 11 juta jiwa.

Partai CNDD-FDD-nya yang berkuasa menjagokan Evariste Ndayishimiye, seorang pensiunan jenderal militer yang mengepalai kantor urusan militer kepresidenan dan merupakan favorit kuat untuk menang dalam pemilu.

Lawan utamanya adalah kandidat partai oposisi CNL Agathon Rwasa, wakil ketua Majelis Nasional dan mantan pemimpin pemberontak lainnya.

Pada tahun 2018, Burundi mengusir para penyelidik PBB untuk mencari bukti dugaan pelanggaran hak asasi manusia. PBB sebelumnya menuduh personil keamanan dan milisi partai yang berkuasa mengatur penganiayaan, penyiksaan, dan pembunuhan kelompok.
(ber)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1560 seconds (0.1#10.140)