China Hukum Mati Lai Xiaomin, Bankir Korup yang Punya 100 Selingkuhan

Rabu, 06 Januari 2021 - 07:30 WIB
loading...
China Hukum Mati Lai...
Lai Xiaomin, bankir top China dihukum mati atas tuduhan korupsi dan bigami. Foto/CCTV13
A A A
BEIJING - Pengadilan di China menjatuhkan hukuman mati terhadap Lai Xiaomin, seorang bankir top yang juga pejabat Partai Komunis atas tuduhan korupsi dan melakukan bigami. Dia tenar karena memiliki sekitar 100 selingkuhan yang diberi properti.

Lai Xiaomin, yang sebelumnya adalah ketua salah satu perusahaan manajemen aset "empat besar" yang dikendalikan negara, China Huarong Asset Management Co, telah mengaku bersalah atas lusinan dakwaan.

Dia telah dituduh meminta hampir 1,79 miliar yuan (USD276,7 juta) untuk suap selama 10 tahun, periode ketika dia juga bertindak sebagai regulator. (Baca: Xi Jinping Perintahkan Tentara China Siap Perang Kapan Saja Tanpa Takut Mati )

Pengadilan Tianjin menyatakan Lai telah menyalahgunakan posisinya untuk mendapatkan suap sangat besar, dan situasinya "sangat serius", termasuk menerima suap untuk mendapatkan pekerjaan, promosi, atau kontrak bagi orang.

Dia juga dinyatakan bersalah atas bigami dan menggelapkan lebih dari 25 juta yuan dana publik. Bigami adalah praktik menikahi seseorang yang statusnya masih berumah tangga dengan orang lain. Di China, praktik seperti ini diancam penjara.

"Lai Xiaomin tidak taat hukum dan sangat rakus," bunyi pernyataan pengadilan kemarin, seperti dikutip The Guardian, Rabu (6/1/2021). Pengadilan menambahkan bahwa aset pribadinya disita dan hak politiknya dicabut.

Kasus ini mengejutkan China. Lai dilaporkan memiliki brankas dan lemari penuh uang tunai di dalam sebuah flat di Beijing yang dia juluki "supermarket".

Dia juga dilaporkan memiliki emas batangan dan mobil mewah, rekening bank atas nama Ibunya memegang ratusan juta yuan, dan lebih dari 100wanita selingkuhan yang dia berikan properti yang dikembangkan oleh anak perusahaan real estate Huarong.

)

Kampanye tersebut tidak banyak berpengaruh pada peringkat China dalam indeks korupsi global Transparency International, di mana negara itu duduk di peringkat 80 pada tahun 2020, tetapi telah memenangkan dukungan di antara penduduk, dengan 84 persen mengatakan kepada Transparency International bahwa pemerintah melakukannya dengan baik dalam menangani korupsi.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
Menteri Malaysia Diolok-olok...
Menteri Malaysia Diolok-olok karena Berikan Suvenir kepada Presiden China di Tempat Parkir Bawah Tanah
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Robot Humanoid China Ikut Lomba Lari Melawan Manusia, Siapa Pemenangnya?
Rusia dan China Bahas...
Rusia dan China Bahas Jaminan untuk Kesepakatan Nuklir Iran dengan AS
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Duh, Pesawat Tempur...
Duh, Pesawat Tempur Korsel Tak Sengaja Jatuhkan Pod Senjata ke Permukiman saat Latihan Perang
Rekomendasi
Pemain Timnas Indonesia...
Pemain Timnas Indonesia Eliano Reijnders Masuk Radar Transfer Selangor FC
Hotman Paris Bela Paula...
Hotman Paris Bela Paula Verhoeven, Pertanyakan Bukti Perselingkuhan
Kharisma atau Karisma,...
Kharisma atau Karisma, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
Berita Terkini
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
15 menit yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
51 menit yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
1 jam yang lalu
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
2 jam yang lalu
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
2 jam yang lalu
Negara-negara Arab Kecam...
Negara-negara Arab Kecam Ekstremis Israel atas Video Provokatif Penghancuran Masjid al-Aqsa
3 jam yang lalu
Infografis
Presiden Ukraina Zelensky:...
Presiden Ukraina Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved