Soal Varian Virus Corona, China: Tidak Perlu Panik
loading...
A
A
A
BEIJING - Tidak ada tanda-tanda varian virus Corona baru akan memengaruhi dampak kekebalan dari vaksin yang baru saja diizinkan China untuk penggunaan publik. Hal itu diungkapkan seorang pejabat pengendalian penyakit Negeri Tirai Bambu itu.
(Baca juga : Muhammadiyah Minta Pemerintah Terbuka soal Vaksin Covid-19 )
Vaksinasi oleh perusahaan farmasi yang didukung negara, Sinopharm, telah disetujui pada hari Kamis kemarin. Persetujuan ini keluar sehari setelah berita kasus impor pertama varian COVID-19 yang menyebar di Inggris telah memasuki China.
“Tidak perlu panik,” kata Xu Wenbo, seorang pejabat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, di kepada stasiun TV pemerintah.
(Baca juga : Termurah Rp18 Juta, Ini Motor Listrik yang Rilis di Indonesia 2021 )
"Varian yang bermutasi, dibandingkan dengan varian mutasi sebelumnya sejauh ini tidak ada perubahan yang jelas dalam kemampuannya menyebabkan penyakit," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/1/2021).
(Baca juga : Kasus Parodi Indonesia Raya Terungkap, Gubes UI: Agen Jerman ke FPI juga Harus Diusut )
Dia mengatakan tidak ada dampak dari varian COVID-19 terhadap efek kekebalan vaksin yang terdeteksi.
Varian yang oleh para ilmuwan Inggris dinamai " VUI - 202012/01 " mencakup mutasi genetik pada protein "spike", yang secara teoritis dapat menghasilkan penyebaran COVID-19 yang lebih mudah.
(Baca juga : Muhammadiyah Minta Pemerintah Terbuka soal Vaksin Covid-19 )
Vaksinasi oleh perusahaan farmasi yang didukung negara, Sinopharm, telah disetujui pada hari Kamis kemarin. Persetujuan ini keluar sehari setelah berita kasus impor pertama varian COVID-19 yang menyebar di Inggris telah memasuki China.
“Tidak perlu panik,” kata Xu Wenbo, seorang pejabat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, di kepada stasiun TV pemerintah.
(Baca juga : Termurah Rp18 Juta, Ini Motor Listrik yang Rilis di Indonesia 2021 )
"Varian yang bermutasi, dibandingkan dengan varian mutasi sebelumnya sejauh ini tidak ada perubahan yang jelas dalam kemampuannya menyebabkan penyakit," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/1/2021).
(Baca juga : Kasus Parodi Indonesia Raya Terungkap, Gubes UI: Agen Jerman ke FPI juga Harus Diusut )
Dia mengatakan tidak ada dampak dari varian COVID-19 terhadap efek kekebalan vaksin yang terdeteksi.
Varian yang oleh para ilmuwan Inggris dinamai " VUI - 202012/01 " mencakup mutasi genetik pada protein "spike", yang secara teoritis dapat menghasilkan penyebaran COVID-19 yang lebih mudah.