Soal Varian Virus Corona, China: Tidak Perlu Panik

Jum'at, 01 Januari 2021 - 22:38 WIB
loading...
A A A
Xu menambahkan bahwa mutasi pada protein virus tidak akan memengaruhi sensitivitas sebagian besar tes COVID-19 buatan China yang menargetkan asam nukleat virus, yang membawa informasi genetik.

Mutasi baru COVID-19 yakniVUI-202012/01 yang lebih menular dan di luar kendali di Inggris telah membuat dunia panik. Saat ini, setidaknya lima negara telah mengkonfirmasi keberadaan strain VUI-202012/01. Denmark, Belanda, Australia, Italia dan Gibraltar telah mengkonfirmasi keberadaan strain bernama VUI-202012/01 ini. Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi di Belgia bahwa setidaknya satu kasus telah terjadi di sana.(Baca juga: Teror 7 Negara, Kecepatan Penularan Mutasi VUI-202012/01 Melebihi COVID-19 )

Di Asia, Singapura mengonfirmasi bahwa mutasi tersebut telah menginfeksi seorang pelajar berusia 17 tahun yang baru kembali dari Inggris.

Jepang juga mengaku telah menemukan 5 kasus pasien yang telah terinfeksi varian baru virus corona. Seorang pilot yang baru kembali dari Inggris merupakan salah satu di antaranya.(Baca juga: Varian Baru Virus Corona Telah Ditemukan di Beberapa Negara di Asia )

Mutasi virus COVID-19 tidak hanya terjadi di Inggris. Dua negara Afrika yaitu Afrika Selatan (Afsel) dan Nigeria juga melaporkan virus COVID-19 mutan. Berbeda dengan "saudaranya" di Inggris, virus COVID-19 mutan yang dikenal sebagai 501.V2 diduga menjadi pemicu peningkatan kasus penyakit yang menyerang pernapasan di negara itu.(Baca juga: Tidak Hanya di Inggris, Mutasi Baru COVID-19 Juga Muncul di Afsel )

Varian baru dari virus Corona baru yang menyebabkan penyakit COVID-19 juga muncul di Nigeria. Virus tersebut adalah garis keturunan terpisah dari Inggris dan garis keturunan Afsel.(Baca juga: Setelah Inggris dan Afsel, Varian Virus COVID-19 Juga Ditemukan di Nigeria )
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0992 seconds (0.1#10.140)