Soal Varian Virus Corona, China: Tidak Perlu Panik

Jum'at, 01 Januari 2021 - 22:38 WIB
loading...
Soal Varian Virus Corona,...
China tanggapi santai kemunculan varian virus Corona baru. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
BEIJING - Tidak ada tanda-tanda varian virus Corona baru akan memengaruhi dampak kekebalan dari vaksin yang baru saja diizinkan China untuk penggunaan publik. Hal itu diungkapkan seorang pejabat pengendalian penyakit Negeri Tirai Bambu itu.

(Baca juga : Muhammadiyah Minta Pemerintah Terbuka soal Vaksin Covid-19 )

Vaksinasi oleh perusahaan farmasi yang didukung negara, Sinopharm, telah disetujui pada hari Kamis kemarin. Persetujuan ini keluar sehari setelah berita kasus impor pertama varian COVID-19 yang menyebar di Inggris telah memasuki China.

“Tidak perlu panik,” kata Xu Wenbo, seorang pejabat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, di kepada stasiun TV pemerintah.

(Baca juga : Termurah Rp18 Juta, Ini Motor Listrik yang Rilis di Indonesia 2021 )



"Varian yang bermutasi, dibandingkan dengan varian mutasi sebelumnya sejauh ini tidak ada perubahan yang jelas dalam kemampuannya menyebabkan penyakit," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/1/2021).

(Baca juga : Kasus Parodi Indonesia Raya Terungkap, Gubes UI: Agen Jerman ke FPI juga Harus Diusut )

Dia mengatakan tidak ada dampak dari varian COVID-19 terhadap efek kekebalan vaksin yang terdeteksi.

Varian yang oleh para ilmuwan Inggris dinamai " VUI - 202012/01 " mencakup mutasi genetik pada protein "spike", yang secara teoritis dapat menghasilkan penyebaran COVID-19 yang lebih mudah.

Xu menambahkan bahwa mutasi pada protein virus tidak akan memengaruhi sensitivitas sebagian besar tes COVID-19 buatan China yang menargetkan asam nukleat virus, yang membawa informasi genetik.

Mutasi baru COVID-19 yakniVUI-202012/01 yang lebih menular dan di luar kendali di Inggris telah membuat dunia panik. Saat ini, setidaknya lima negara telah mengkonfirmasi keberadaan strain VUI-202012/01. Denmark, Belanda, Australia, Italia dan Gibraltar telah mengkonfirmasi keberadaan strain bernama VUI-202012/01 ini. Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi di Belgia bahwa setidaknya satu kasus telah terjadi di sana.(Baca juga: Teror 7 Negara, Kecepatan Penularan Mutasi VUI-202012/01 Melebihi COVID-19 )

Di Asia, Singapura mengonfirmasi bahwa mutasi tersebut telah menginfeksi seorang pelajar berusia 17 tahun yang baru kembali dari Inggris.

Jepang juga mengaku telah menemukan 5 kasus pasien yang telah terinfeksi varian baru virus corona. Seorang pilot yang baru kembali dari Inggris merupakan salah satu di antaranya.(Baca juga: Varian Baru Virus Corona Telah Ditemukan di Beberapa Negara di Asia )

Mutasi virus COVID-19 tidak hanya terjadi di Inggris. Dua negara Afrika yaitu Afrika Selatan (Afsel) dan Nigeria juga melaporkan virus COVID-19 mutan. Berbeda dengan "saudaranya" di Inggris, virus COVID-19 mutan yang dikenal sebagai 501.V2 diduga menjadi pemicu peningkatan kasus penyakit yang menyerang pernapasan di negara itu.(Baca juga: Tidak Hanya di Inggris, Mutasi Baru COVID-19 Juga Muncul di Afsel )

Varian baru dari virus Corona baru yang menyebabkan penyakit COVID-19 juga muncul di Nigeria. Virus tersebut adalah garis keturunan terpisah dari Inggris dan garis keturunan Afsel.(Baca juga: Setelah Inggris dan Afsel, Varian Virus COVID-19 Juga Ditemukan di Nigeria )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Robot Humanoid China Ikut Lomba Lari Melawan Manusia, Siapa Pemenangnya?
Rusia dan China Bahas...
Rusia dan China Bahas Jaminan untuk Kesepakatan Nuklir Iran dengan AS
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
Zelensky: China Memasok...
Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
Krisis Litium di China...
Krisis Litium di China Picu Kekhawatiran Global
China kepada AS: Berhenti...
China kepada AS: Berhenti Mengancam dan Memeras!
92 Warga Palestina Tewas...
92 Warga Palestina Tewas dalam 2 Hari Terakhir Akibat Serangan Militer Israel
Kapal Terbakar lalu...
Kapal Terbakar lalu Tenggelam gara-gara Penumpang Masak, Hampir 150 Orang Tewas
Rekomendasi
Ribuan Jemaat Khusyuk...
Ribuan Jemaat Khusyuk Ikuti Misa Malam Paskah di Gereja Katedral Jakarta
KRL Commuter Line Tertemper...
KRL Commuter Line Tertemper Mobil di Cilebut, Rekayasa Pola Operasi Diberlakukan
Bukit Brown Canyon Semarang...
Bukit Brown Canyon Semarang Longsor Timpa Truk, Sopir Tewas
Berita Terkini
Mantan Penasihat Trump...
Mantan Penasihat Trump Sebut Perang Dunia III Mungkin Sudah Dimulai, Ini 5 Indikatornya
1 jam yang lalu
Pemukim Ilegal Israel...
Pemukim Ilegal Israel Serbu Desa Badui di Tepi Barat
5 jam yang lalu
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Robot Humanoid China Ikut Lomba Lari Melawan Manusia, Siapa Pemenangnya?
6 jam yang lalu
7 Kampus Elite AS yang...
7 Kampus Elite AS yang Kehilangan Dana Miliaran Dolar karena Melawan Donald Trump
7 jam yang lalu
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Harus Kehilangan Masa Depan di AS, Ini Alasan Utamanya
8 jam yang lalu
Punya Bakat dan Keahlian...
Punya Bakat dan Keahlian Unik? Arab Saudi Tarik Pemuda Berbakat dengan Paket Bebas Pajak
9 jam yang lalu
Infografis
AS Kuatir Disalip China...
AS Kuatir Disalip China soal Jumlah Hulu Ledak Nuklir pada ICBM
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved