Drone Selam China Berkeliaran di Perairan Indonesia Patut Dicurigai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah tiga drone mata-mata bawah laut China ditangkap di perairan Indonesia , dengan yang terbaru ditangkap seorang nelayan sebelum Natal di dekat Kepulauan Selayar di Laut Flores.
(Baca juga : Georgina Rodriguez Tersenyum Manis Saat Bangun Tidur, Netizen: Kirain Sophia Latjuba )
Pakar militer curiga peralatan mata-mata itu untuk mengintai rute kapal-kapal selam ke Samudra Hindia melalui perairan Indonesia. (Baca: Video Parodi Indonesia Raya yang Hina Indonesia Ternyata Dibuat WNI )
Pihak Australia menjadi sangat waspada karena penangkapan terbaru drone selam tersebut mengungkapkan bahwa Beijing secara aktif mensurvei titik-titik penghambat pengiriman yang penting ke utara Australia. Itu bisa memiliki implikasi yang mengerikan jika perselisihan perdagangan kedua negara itu memburuk.
(Baca juga : Menjelang Sakaratul Maut, Khalifah Umar Memanggil Calon Penggantinya )
Tiga drone mata-mata bawah laut yang telah ditangkap di perairan Indonesia merupakan rancangan China. Mereka terlihat seperti tabung sederhana dengan sayap. Tapi mereka dikemas penuh dengan sensor dan pemancar jarak jauh untuk mengirimkan penemuan mereka kembali ke markasnya.
Satu ditemukan di "jalan raya" pengiriman tersibuk di dunia—Selat Malaka antara Indonesia dan Singapura. Dua lainnya ditemukan di dekat Selat Sunda dan Lombok.
(Baca juga : AS Akan Pulangkan Kapal Induk Nimitz Penggertak Iran )
Semuanya jalur penting dan rawan itu menjadi pintu gerbang di mana minyak dari Timur Tengah menuju ke China.
Ini adalah satu-satunya saluran air dalam yang menghubungkan Laut China Selatan ke Samudra Hindia. Itulah sebabnya siapa pun yang mengontrol saluran air sempit ini dapat membuat ekonomi seluruh negara bertekuk lutut.
Analis militer internasional mengidentifikasi glider-glider selam itu sebagai kendaraan bawah air tanpa awak (UUV) buatan China. Gambar-gambar dari glider selam itu menunjukkan tiga tonjolan mirip kamera di hidung badannya yang berbentuk torpedo, dengan antena panjang memanjang dari belakang.
(Baca juga : Georgina Rodriguez Tersenyum Manis Saat Bangun Tidur, Netizen: Kirain Sophia Latjuba )
Pakar militer curiga peralatan mata-mata itu untuk mengintai rute kapal-kapal selam ke Samudra Hindia melalui perairan Indonesia. (Baca: Video Parodi Indonesia Raya yang Hina Indonesia Ternyata Dibuat WNI )
Pihak Australia menjadi sangat waspada karena penangkapan terbaru drone selam tersebut mengungkapkan bahwa Beijing secara aktif mensurvei titik-titik penghambat pengiriman yang penting ke utara Australia. Itu bisa memiliki implikasi yang mengerikan jika perselisihan perdagangan kedua negara itu memburuk.
(Baca juga : Menjelang Sakaratul Maut, Khalifah Umar Memanggil Calon Penggantinya )
Tiga drone mata-mata bawah laut yang telah ditangkap di perairan Indonesia merupakan rancangan China. Mereka terlihat seperti tabung sederhana dengan sayap. Tapi mereka dikemas penuh dengan sensor dan pemancar jarak jauh untuk mengirimkan penemuan mereka kembali ke markasnya.
Satu ditemukan di "jalan raya" pengiriman tersibuk di dunia—Selat Malaka antara Indonesia dan Singapura. Dua lainnya ditemukan di dekat Selat Sunda dan Lombok.
(Baca juga : AS Akan Pulangkan Kapal Induk Nimitz Penggertak Iran )
Semuanya jalur penting dan rawan itu menjadi pintu gerbang di mana minyak dari Timur Tengah menuju ke China.
Ini adalah satu-satunya saluran air dalam yang menghubungkan Laut China Selatan ke Samudra Hindia. Itulah sebabnya siapa pun yang mengontrol saluran air sempit ini dapat membuat ekonomi seluruh negara bertekuk lutut.
Analis militer internasional mengidentifikasi glider-glider selam itu sebagai kendaraan bawah air tanpa awak (UUV) buatan China. Gambar-gambar dari glider selam itu menunjukkan tiga tonjolan mirip kamera di hidung badannya yang berbentuk torpedo, dengan antena panjang memanjang dari belakang.