Pakar Nilai Vaksinasi Tidak Akan Beri Perlindungan Langsung

Kamis, 31 Desember 2020 - 19:02 WIB
loading...
Pakar Nilai Vaksinasi Tidak Akan Beri Perlindungan Langsung
Ilustrasi. FOTO/Reuters
A A A
LONDON - Manal Mohammed, seorang dosen mikrobiologi medis di University of Westminster menuturkan, keputusan Inggris untuk menyetujui vaksin Covid-19 buatan Pfizer untuk penggunaan secara luas adalah kabar baik. Namun, dia memperingatkan ini tidak akan langsung memberikan perlindungan yang dibutuhkan.

Manal berharap, dengan mulai digunakanya vaksin, akan ada penurunan tajam dalam jumlah infeksi di Inggris. Dia meyakini, prioritas vaksinasi , akan diberikan kepada petugas NHS, orang-orang yang bersentuhan dengan pasien virus Corona.

(Baca: Rencana Vaksinasi Covid-19, Menkes Ungkap 4 Tahapannya )

Dia kemudian memperingatkan, bahwa meskipun sudah ada vaksin, akan menjadi sebuah kesalahan besar jika mulai meninggalkan protokol kesehatan yang berlaku.

"Adalah kesalahan yang sangat besar untuk mengurangi langkah-langkah pengendalian Covid-19. Meskipun vaksinasi berarti sukses besar dalam hal kami dapat mengendalikan penyebaran virus Corona, masih sangat dini untuk meninggalkan langkah-langkah pengendalian," ujarnya, seperti dilansir Sputnik.

"Orang-orang yang akan menerima vaksin memiliki perlindungan terhadap penyakit tersebut, sehingga orang yang divaksinasi tidak akan tertular penyakit, yang berarti mereka memiliki kekebalan. Jika terjangkit virus Corona, mereka tidak akan sakit parah, tidak akan ke rumah sakit atau unit perawatan intensif," sambungnya.

Namun, jelasnya, ini tidak berarti bahwa mereka terlindungi dari infeksi. "Kami belum tahu apakah vaksin itu akan mencegah penularan virus, karena orang yang divaksinasi masih bisa tertular Covid-19 dan mereka tidak akan menunjukkan gejala apa pun, dan ini adalah masalah besar," ujarnya.

Bahkan, menurutnya, orang yang divaksinasi pun tetap perlu memakai masker, harus bekerja dari rumah jika bisa dan juga mempraktikkan jarak sosialnya. Dalam hal ini, melindungi orang lain agar tidak melindungi dirinya sampai kemujaraban vaksin itu terlihat.

Manal lalu mengatakan, akan memakan waktu yang cukup panjang bagi pemerintah Inggris untuk bisa menyiapkan dosis vaksin yang cukup untuk warganya. Ini bisa berlangsung beberapa bulan, atau setahun kedepan.

Jadi, jelasnya, prioritas akan diberikan kepada orang-orang yang rentan dan tingkat infeksi dan penularan virus mereka akan dipantau, dan tidak menutup kemungkinan kekebalan kawanan dapat dicapai, sehingga tidak perlu memvaksinasi semua orang.

(Baca: Vaksinasi Digelar Januari 2021, Menkes: Kami Minta Puskesmas Berkoordinasi )

"Namun, keampuhan vaksin itu harus terus diperhatikan, terutama dalam hal menurunkan penularan virus. Ada beberapa masalah yang Anda ketahui tentang anak-anak. Apakah kita akan memvaksinasi anak-anak? Anak-anak tidak menunjukkan gejala utama Covid-19 dan mereka tidak terlalu rentan terhadap virus. Namun, mereka dapat tertular virus dan menjadi pembawa tanpa gejala, dan mereka dapat berperan dalam penularan," ucapnya.

"Karena itulah kita perlu benar-benar menunggu dan melihat apakah keampuhan vaksin tersebut. Karena di bawah uji klinis, vaksin menunjukkan kemanjuran 90%, tetapi kami tidak tahu dalam kondisi dunia nyata [apakah angkanya akan sama, atau mungkin menjadi lebih rendah," jelasnya,

Soal keamanan vaksin juga, dalam uji klinis, tidak ada masalah keamanan yang serius, tapi sekali lagi, jelasnya, perlu memantau keamanan vaksin. Orang yang diberi vaksin tidak berarti dia sepenuhnya terlindungi setelah mendapatkan vaksin.

"Vaksin tidak akan memberikan perlindungan langsung dari Covid-19. Sistem kekebalan Anda perlu mengenali antigen di dalam vaksin. Terutama sel kekebalan perlu menghasilkan antibodi spesifik untuk melawan virus corona dan ini akan memakan waktu dua minggu sampai beberapa antibodi tertentu diproduksi untuk melindungi Anda jika Anda tertular virus Corona," paparnya.

"Karena vaksin membutuhkan dua dosis di antara mereka, itu sekitar tiga sampai empat minggu di beberapa vaksin, jadi perlindungan penuh tidak akan dicapai sampai enam minggu pada kenyataannya," tukas Manal.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1792 seconds (0.1#10.140)