Bunuh dan Potong-potong Tubuh Kekasih, 'Napoleon' Rusia Dibui 12,5 Tahun
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman penjara 12,5 tahun kepada seorang sejarawan terkemuka, Oleg Sokolov, atas pembunuhan mengerikan terhadap mahasiswi yang jadi kekasihnya. Sejarawan yang dijuluki "Napoleon dari Rusia" ini membunuh dan memotong-motong tubuh kekasihnya.
Julukan "Napoleon dari Rusia" melekat padanya karena dia menjadi pakar Napoleoan Bonaparte, tokoh yang pernah memimpin Prancis dalam perang di masa silam. (Baca: Bocor, Foto-foto Pribadi Selir Raja Thailand Menyebar ke Media Inggris )
Oleg Sokolov, 64, mantan profesor sejarah di St Petersburg State University, ditemukan di sungai pada November tahun lalu dengan tas berisi lengan terputus Anastasia Yeshchenko, seorang mahasiswi pascasarjana berusia 24 tahun.
Sokolov mengaku bersalah atas pembunuhannya, tetapi mengatakan kepada pengadilan bahwa itu tidak direncanakan. Menurutnya, sang kekasih telah mendorongnya ke "keadaan gila" dengan membuat komentar yang menghina tentang anak-anaknya dari hubungan lain.
Jaksa penuntut telah meminta pengadilan di St Petersburg untuk memenjarakannya selama 15 tahun. Sokolov mengatakan dia tersiksa oleh kejahatan itu dan meminta hukuman yang lebih ringan. (Baca juga: Aktivis Cantik dan Pemberani Afghanistan Ditembak Mati )
Saat menjatuhkan vonis, hakim mengatakan Sokolov telah menembak Yeshchenko empat kali dengan senapan sebelum memotong tubuh korban dengan pisau dan gergaji, dan mengeluarkan bagian tubuh korban dari tas serta membuangnya di Sungai Moyka St Petersburg.
Sokolov menyingkirkan ponselnya di sungai dekat rumahnya, tetapi tertangkap saat membuang bagian tubuh tersebut.
Menurut hakim, ketika lengan korban yang terputus gagal tenggelam, Sokolov masuk ke air sungai yang sangat dingin dan kemudian secara fisik tidak dapat keluar karena kedinginan. Sokolov kemudian ditangkap polisi.
Pengadilan juga memutuskan dia bersalah atas kepemilikan senjata dan itu diperhitungkan dalam penjatuhan hukuman 12,5 tahun.
Sokolov adalah pakar Napoleon Bonaparte dan dianugerahi penghargaan Legion of Honor order of merit oleh Prancis.
Julukan "Napoleon dari Rusia" melekat padanya karena dia menjadi pakar Napoleoan Bonaparte, tokoh yang pernah memimpin Prancis dalam perang di masa silam. (Baca: Bocor, Foto-foto Pribadi Selir Raja Thailand Menyebar ke Media Inggris )
Oleg Sokolov, 64, mantan profesor sejarah di St Petersburg State University, ditemukan di sungai pada November tahun lalu dengan tas berisi lengan terputus Anastasia Yeshchenko, seorang mahasiswi pascasarjana berusia 24 tahun.
Sokolov mengaku bersalah atas pembunuhannya, tetapi mengatakan kepada pengadilan bahwa itu tidak direncanakan. Menurutnya, sang kekasih telah mendorongnya ke "keadaan gila" dengan membuat komentar yang menghina tentang anak-anaknya dari hubungan lain.
Jaksa penuntut telah meminta pengadilan di St Petersburg untuk memenjarakannya selama 15 tahun. Sokolov mengatakan dia tersiksa oleh kejahatan itu dan meminta hukuman yang lebih ringan. (Baca juga: Aktivis Cantik dan Pemberani Afghanistan Ditembak Mati )
Saat menjatuhkan vonis, hakim mengatakan Sokolov telah menembak Yeshchenko empat kali dengan senapan sebelum memotong tubuh korban dengan pisau dan gergaji, dan mengeluarkan bagian tubuh korban dari tas serta membuangnya di Sungai Moyka St Petersburg.
Sokolov menyingkirkan ponselnya di sungai dekat rumahnya, tetapi tertangkap saat membuang bagian tubuh tersebut.
Menurut hakim, ketika lengan korban yang terputus gagal tenggelam, Sokolov masuk ke air sungai yang sangat dingin dan kemudian secara fisik tidak dapat keluar karena kedinginan. Sokolov kemudian ditangkap polisi.
Pengadilan juga memutuskan dia bersalah atas kepemilikan senjata dan itu diperhitungkan dalam penjatuhan hukuman 12,5 tahun.
Sokolov adalah pakar Napoleon Bonaparte dan dianugerahi penghargaan Legion of Honor order of merit oleh Prancis.
(min)