Lockheed Martin Bantu Jepang Bangun Jet Tempur Siluman Baru
loading...
A
A
A
TOKYO - Lockheed Martin Corp akan membantu Jepang membangun pesawat tempur siluman baru yang diinginkan angkatan udaranya pada pertengahan 2030-an.
Jepang berharap dapat mengimbangi kemajuan teknologi pesawat yang dibuat oleh negara tetangga China. Lockheed Martin Corp merupakan pembuat jet tempur F-35.
“Lockheed akan bermitra dengan pemimpin proyek Mitsubishi Heavy Industries (MHI),” ungkap Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jepang dalam siaran pers pada Jumat.
Kemhan Jepang mereformasi kemitraan yang mengembangkan jet tempur terakhir Jepang, F-2, tiga dekade lalu. (Baca Juga: Pentagon: AS Akan 'Lebih Tegas' Melawan China di Pasifik)
"Untuk memastikan interoperabilitas dengan Amerika Serikat, kami akan memulai proyek ini bersama-sama mulai tahun depan," papar Kemhan Jepang. (Lihat Infografis: Akhiri Covid-19, Arab Saudi Mulai Vaksinasi Massal)
Pesawat tempur baru, yang dikenal sebagai F-3 atau F-X dan diperkirakan menelan biaya sekitar USD40 miliar, akan menggantikan F-2. (Lihat Video: Polisi Tangkap Peserta Aksi 1812 di Tanah Abang)
Lockheed telah mengusulkan desain hybrid berdasarkan jet F-35 dan F-22-nya, tetapi Jepang menolaknya demi desain yang dikembangkan sendiri.
Perusahaan asing lain yang telah menyatakan minatnya berpartisipasi dalam pengembangan F-3 adalah pembuat F-18 Super Hornet yakni Boeing Co dan Northrop Grumman Corp dari Amerika Serikat, serta BAE Systems Plc dari Inggris dan pembuat mesin Rolls-Royce Holdings Plc.
Jepang mengatakan akan terus mencari kerja sama untuk F-3 dengan Inggris dan Amerika Serikat untuk mendapatkan akses ke teknologi dan membantu menurunkan biaya pengembangan.
Jepang berharap dapat mengimbangi kemajuan teknologi pesawat yang dibuat oleh negara tetangga China. Lockheed Martin Corp merupakan pembuat jet tempur F-35.
“Lockheed akan bermitra dengan pemimpin proyek Mitsubishi Heavy Industries (MHI),” ungkap Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jepang dalam siaran pers pada Jumat.
Kemhan Jepang mereformasi kemitraan yang mengembangkan jet tempur terakhir Jepang, F-2, tiga dekade lalu. (Baca Juga: Pentagon: AS Akan 'Lebih Tegas' Melawan China di Pasifik)
"Untuk memastikan interoperabilitas dengan Amerika Serikat, kami akan memulai proyek ini bersama-sama mulai tahun depan," papar Kemhan Jepang. (Lihat Infografis: Akhiri Covid-19, Arab Saudi Mulai Vaksinasi Massal)
Pesawat tempur baru, yang dikenal sebagai F-3 atau F-X dan diperkirakan menelan biaya sekitar USD40 miliar, akan menggantikan F-2. (Lihat Video: Polisi Tangkap Peserta Aksi 1812 di Tanah Abang)
Lockheed telah mengusulkan desain hybrid berdasarkan jet F-35 dan F-22-nya, tetapi Jepang menolaknya demi desain yang dikembangkan sendiri.
Perusahaan asing lain yang telah menyatakan minatnya berpartisipasi dalam pengembangan F-3 adalah pembuat F-18 Super Hornet yakni Boeing Co dan Northrop Grumman Corp dari Amerika Serikat, serta BAE Systems Plc dari Inggris dan pembuat mesin Rolls-Royce Holdings Plc.
Jepang mengatakan akan terus mencari kerja sama untuk F-3 dengan Inggris dan Amerika Serikat untuk mendapatkan akses ke teknologi dan membantu menurunkan biaya pengembangan.
(sya)