Pentagon: AS Akan 'Lebih Tegas' Melawan China di Pasifik
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) memperingatkan China bahwa kapal perangnya akan lebih tegas dalam menghadapi pelanggaran hukum internasional. Washington menuding Beijing memiliki ambisi ekspansionis di Laut China Selatan (LCS).
China diketahui terus membangun pulau buatan dan memasang fasilitas angkatan laut dan udara di wilayah sengketa yang juga diklaim oleh negara Asia Tenggara lainnya.
Dalam dokumen yang menetapkan tujuan untuk Angkatan Laut AS, Marinir dan Penjaga Pantai untuk tahun-tahun mendatang, Pentagon mengatakan bahwa beberapa negara, terutama Rusia dan China memperebutkan keseimbangan kekuatan di wilayah-wilayah utama dan berusaha untuk merusak tatanan dunia yang ada.
"Pasukan angkatan laut kami yang dikerahkan secara global berinteraksi dengan kapal perang dan pesawat China dan Rusia setiap hari," kata dokumen itu seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (18/12/2020).
Dokumen itu mencatat agresivitas yang meningkat dan menyebut China ancaman strategis jangka panjang yang paling mendesak.
Insiden terbaru antara pasukan angkatan laut AS dan China terjadi pada akhir Agustus ketika Beijing mengatakan telah mendorong kapal perang Amerika dari kepulauan Paracel yang disengketakan.
China mengklaim hampir semua pulau di Laut China Selatan, klaim teritorial yang disengketakan oleh negara lain di kawasan ini termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei.(Baca juga: Komunitas Intelijen AS Terpecah Soal Dugaan China Ikut Campur Pemilu 2020 )
Klaim China juga telah ditolak oleh Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag, tetapi China terus membangun pulau buatan serta memasang fasilitas angkatan laut dan udara.
Untuk melawan China, AS telah lebih sering mengirim kapal ke wilayah tersebut untuk melakukan apa yang disebut operasi "kebebasan navigasi".
China diketahui terus membangun pulau buatan dan memasang fasilitas angkatan laut dan udara di wilayah sengketa yang juga diklaim oleh negara Asia Tenggara lainnya.
Dalam dokumen yang menetapkan tujuan untuk Angkatan Laut AS, Marinir dan Penjaga Pantai untuk tahun-tahun mendatang, Pentagon mengatakan bahwa beberapa negara, terutama Rusia dan China memperebutkan keseimbangan kekuatan di wilayah-wilayah utama dan berusaha untuk merusak tatanan dunia yang ada.
"Pasukan angkatan laut kami yang dikerahkan secara global berinteraksi dengan kapal perang dan pesawat China dan Rusia setiap hari," kata dokumen itu seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (18/12/2020).
Dokumen itu mencatat agresivitas yang meningkat dan menyebut China ancaman strategis jangka panjang yang paling mendesak.
Insiden terbaru antara pasukan angkatan laut AS dan China terjadi pada akhir Agustus ketika Beijing mengatakan telah mendorong kapal perang Amerika dari kepulauan Paracel yang disengketakan.
China mengklaim hampir semua pulau di Laut China Selatan, klaim teritorial yang disengketakan oleh negara lain di kawasan ini termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei.(Baca juga: Komunitas Intelijen AS Terpecah Soal Dugaan China Ikut Campur Pemilu 2020 )
Klaim China juga telah ditolak oleh Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag, tetapi China terus membangun pulau buatan serta memasang fasilitas angkatan laut dan udara.
Untuk melawan China, AS telah lebih sering mengirim kapal ke wilayah tersebut untuk melakukan apa yang disebut operasi "kebebasan navigasi".