Terancam oleh Militer Indonesia, Benny Wenda 'Merengek' ke PBB

Jum'at, 18 Desember 2020 - 00:00 WIB
loading...
A A A
Menurut Hadi, negara harus mengantisipasi gerakan dua orang tersebut dan pihak-pihak serupa agar Indonesia bisa maju sebagai bangsa yang besar.

Dia mengatakan ada sejumlah wujud propaganda di dunia maya. "Antara lain berupa, pertama, dengan menyebarkan berita bohong yang mendiskreditkan pemerintah, dengan sasaran utama adalah masyarakat awam dan generasi muda yang haus informasi, tidak terbiasa menyaring setiap informasi dari dunia maya, dan mudah terbakar emosinya," kata Hadi.

Kedua, kata Hadi, memprovokasi masyarakat dengan mengeksploitasi isu terkait SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) seperti penistaan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama, perlakuan etnis tertentu, ataupun kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.

Ketiga, menyebarkan isu-isu sosial dan isu separatisme berbahasa Inggris untuk mencari simpati dan dukungan politik dari dunia internasional. "Seperti yang dilakukan Benny Wenda dan Veronica Koman," kata Hadi.

Panglima Hadi meminta masyarakat untuk bersatu demi melawan pihak-pihak tersebut. "Apabila kita tidak mampu mengantisipasi adanya upaya separatisme di dunia maya ini, maka kita telah jauh tertinggal," katanya.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1142 seconds (0.1#10.140)