Afghanistan Umumkan Operasi Ofensif Terhadap Taliban

Rabu, 13 Mei 2020 - 16:54 WIB
loading...
Afghanistan Umumkan...
Pemerintah Afghanistan mengumumkan melanjutkan operasi ofensif terhadap Taliban. Foto/Ilustrasi
A A A
KABUL - Perjanjian damai Amerika Serikat (AS) dengan Taliban berada di ujung tanduk setelah pemerintah Afghanistan mengumumkan melanjutkan operasi ofensif terhadap Taliban. Keputusan itu diambil menyusul serentetan serangan teroris yang mematikan.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengumumkan dimulainya kembali operasi ofensif setelah beberapa serangan teroris yang mematikan, termasuk yang menargetkan rumah sakit bersalin yang menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk dua bayi yang baru lahir. (Baca: Kelompok Bersenjata Serbu Rumah Sakit Bersalin di Kabul )

"Saya mengutuk keras serangan baru-baru ini terhadap sebuah rumah sakit di provinsi Kabul dan Nangarhar yang menewaskan sejumlah orang tak bersalah termasuk wanita dan anak-anak," kata Ghani dalam sebuah pidato di televisi seperti dilansir dari CNN, Rabu (13/5/2020).

Sebagai bagian dari kesepakatan yang dinegosiasikan antara pemerintahan Trump dan Taliban, pemerintah Afghanistan setuju untuk menunda operasi ofensif terhadap Taliban dan menyatakan kesediaan untuk ambil bagian dalam gencatan senjata dengan kelompok pemberontak. Afghanistan sendiri bukan pihak dalam perjanjian tersebut.

"Taliban telah menolak seruan kami untuk gencatan senjata berulang kali, seruan untuk gencatan senjata tidak berarti lemah," kata Ghani.

"Saya sekali lagi meminta mereka untuk memeluk perdamaian, yang bukan hanya tuntutan pemerintah tetapi bangsa dan komunitas internasional," ia menambahkan.

Sebelumnya, penasihat keamanan nasional Afghanistan menyarankan bahwa tidak ada gunanya "pembicaraan damai" ketika Taliban tidak berniat untuk mengejar perdamaian.

"Serangan dua bulan terakhir menunjukkan kepada kami dan dunia bahwa Taliban & sponsor mereka tidak dan tidak bermaksud untuk mengejar perdamaian," tulis Hamdullah Mohib di twitter.

"Jika Taliban tidak dapat mengendalikan kekerasan, atau sponsor mereka sekarang telah mensubkontrakkan teror mereka ke entitas lain - yang merupakan salah satu perhatian utama kami sejak awal - maka mereka tampaknya tidak ada gunanya melanjutkan keterlibatan dengan Taliban dalam pembicaraan damai," imbuhnya.

"Alasan untuk mengejar perdamaian adalah untuk mengakhiri kekerasan yang tidak masuk akal ini. Ini bukan perdamaian, juga bukan permulaannya," tulisnya.

Taliban sendiri membantah bertanggung jawab atas serangan terhadap rumah sakit dan serangan kedua pada prosesi pemakaman yang berlangsung di provinsi Nangarhar.

Namun, menurut PBB dalam minggu-minggu setelah penandatanganan perjanjian, Taliban meningkatkan serangannya terhadap tentara dan polisi Afghanistan dan jumlah kematian warga sipil yang dikaitkan dengan kelompok itu juga meningkat. (Baca: Pasca Teken Kesepakatan dengan AS, Serangan Taliban Semakin Menggila )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Donald Trump: Jika Perundingan...
Donald Trump: Jika Perundingan Gagal, Iran dalam Bahaya Besar!
Beredar Video Pesawat...
Beredar Video Pesawat Pengebom Rusia Dicegat Jet Tempur Siluman F-35 di Lepas Pantai AS
Pasukan Israel Bunuh...
Pasukan Israel Bunuh Bocah Palestina Berkewarganegaraan AS di Tepi Barat
Diancam Trump, Milisi...
Diancam Trump, Milisi yang didukung Iran di Irak Siap Lucuti Senjata
Elon Musk Peringatkan...
Elon Musk Peringatkan Pembantaian Nyata di Eropa Barat
Militer Iran Siaga Tinggi,...
Militer Iran Siaga Tinggi, Peringatkan Negara-negara Arab Tak Dukung AS Serang Teheran
3 Alasan Donald Trump...
3 Alasan Donald Trump Mengusir Para Simpatisan Palestina dari Amerika Serikat
Eks Agen CIA Klaim Tahu...
Eks Agen CIA Klaim Tahu Lokasi Tabut Perjanjian yang Disebutkan dalam Alkitab
Israel Bom Tenda Wartawan...
Israel Bom Tenda Wartawan di Gaza, 3 Jurnalis Gugur Terbakar Hidup-Hidup
Rekomendasi
Dampak Tarif Trump,...
Dampak Tarif Trump, Pre-order Nintendo Switch 2 di Amerika Ditunda!
Muruah Hukum
Muruah Hukum
Kekar dan Bertenaga!...
Kekar dan Bertenaga! Fisik Prima Jadi Senjata Rahasia Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17
Berita Terkini
Donald Trump: Jika Perundingan...
Donald Trump: Jika Perundingan Gagal, Iran dalam Bahaya Besar!
19 menit yang lalu
Viral, Video Musik Yaman...
Viral, Video Musik Yaman Ledek Para Pemimpin Arab yang Dianggap Kawan Israel
49 menit yang lalu
Jelang Haji, Arab Saudi...
Jelang Haji, Arab Saudi Tangguhkan Visa Warga 14 Negara Termasuk Indonesia, Ada Apa?
1 jam yang lalu
Takut Ditangkap Negara...
Takut Ditangkap Negara ICC, Netanyahu Ambil Rute Memutar saat Terbang ke AS
1 jam yang lalu
Ayah Ini Buang Bayinya...
Ayah Ini Buang Bayinya yang Berumur 2 Minggu ke Hutan setelah Istrinya Menolak Bercinta
2 jam yang lalu
Jerman Bersiap Hadapi...
Jerman Bersiap Hadapi Perang Dunia III, Sebut Rusia Serang NATO Skenario Realistis
3 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Umumkan...
Amerika Serikat Umumkan Siap Perang dengan China!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved