Turki akan Bantu Irak Lenyapkan Semua Teroris PKK
loading...
A
A
A
ANKARA - Turki akan memberikan semua dukungan ke Irak dalam upaya memberantas kelompok teroris PKK.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu pada Rabu (16/12).
"Kami selalu membela integritas teritorial dan politik Irak serta akan terus melakukannya," ungkap Menlu Mevlut Cavusoglu pada konferensi pers bersama Menlu Irak Fuad Hussein di ibu kota Ankara.
Mengingat bagaimana Turki mendukung perjuangan Irak melawan Daesh atau Negara Islam (ISIS), Cavusoglu menekankan bahwa Ankara ingin melihat Irak dibersihkan dari semua teroris. (Baca Juga: Turki: Penerapan Sanksi Merusak Aliansi Washington dan Ankara)
"Kami tidak ingin Irak menjadi zona konflik antara berbagai pihak atau negara," ujar dia, seraya menyebut pentingnya stabilitas kawasan. (Lihat Infografis: Presiden Joko Widodo Urutan 12 Tokoh Muslim Berpengaruh 2021)
Mengenai berbagai serangan PKK baru-baru ini di Irak dan Suriah, Cavusoglu mengatakan serangan kelompok teror terhadap populasi Kurdi di kedua negara membuktikan bahwa mereka adalah musuh Kurdi. (Lihat Video: Gigit Tangan Pelaku, Balita 4 Tahun Lolos dari Penculikan)
"Organisasi teroris PKK tidak mewakili Kurdi dan di atas segalanya mereka musuh Kurdi. Mereka menyerang semua Kurdi di Turki, Suriah, dan Irak yang tidak mematuhinya. Inilah mengapa mereka menyerang Kurdi di Irak utara baru-baru ini," papar dia.
Cavusoglu melanjutkan dengan mengatakan PKK dan YPG itu sama yakni kelompok teror yang menyerang semua orang baik mereka Aramis, Ezidis, Arab, Sunni atau Syiah.
“Telah ada konsensus di Irak baru-baru ini untuk menentang kelompok teror PKK,” ungkap Cavusoglu, menambahkan implementasi kesepakatan Sinjar untuk membersihkan teroris PKK dari Sinjar penting untuk masa depan Irak.
Pasukan keamanan Irak mulai menerapkan rencana pengerahan pada 1 Desember di pusat distrik Sinjar, provinsi Nineveh, untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan di daerah tersebut dan memungkinkan penduduk setempat yang terlantar dapat kembali ke rumah mereka.
Kesepakatan Sinjar yang ditandatangani di bawah naungan PBB tentang status wilayah tersebut, membayangkan pembersihan wilayah dari teroris PKK.
Organisasi teror PKK berhasil membangun basis di Sinjar pada 2014 dengan dalih melindungi komunitas Ezidi dari teroris Daesh atau ISIS.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang PKK di Suriah.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu pada Rabu (16/12).
"Kami selalu membela integritas teritorial dan politik Irak serta akan terus melakukannya," ungkap Menlu Mevlut Cavusoglu pada konferensi pers bersama Menlu Irak Fuad Hussein di ibu kota Ankara.
Mengingat bagaimana Turki mendukung perjuangan Irak melawan Daesh atau Negara Islam (ISIS), Cavusoglu menekankan bahwa Ankara ingin melihat Irak dibersihkan dari semua teroris. (Baca Juga: Turki: Penerapan Sanksi Merusak Aliansi Washington dan Ankara)
"Kami tidak ingin Irak menjadi zona konflik antara berbagai pihak atau negara," ujar dia, seraya menyebut pentingnya stabilitas kawasan. (Lihat Infografis: Presiden Joko Widodo Urutan 12 Tokoh Muslim Berpengaruh 2021)
Mengenai berbagai serangan PKK baru-baru ini di Irak dan Suriah, Cavusoglu mengatakan serangan kelompok teror terhadap populasi Kurdi di kedua negara membuktikan bahwa mereka adalah musuh Kurdi. (Lihat Video: Gigit Tangan Pelaku, Balita 4 Tahun Lolos dari Penculikan)
"Organisasi teroris PKK tidak mewakili Kurdi dan di atas segalanya mereka musuh Kurdi. Mereka menyerang semua Kurdi di Turki, Suriah, dan Irak yang tidak mematuhinya. Inilah mengapa mereka menyerang Kurdi di Irak utara baru-baru ini," papar dia.
Cavusoglu melanjutkan dengan mengatakan PKK dan YPG itu sama yakni kelompok teror yang menyerang semua orang baik mereka Aramis, Ezidis, Arab, Sunni atau Syiah.
“Telah ada konsensus di Irak baru-baru ini untuk menentang kelompok teror PKK,” ungkap Cavusoglu, menambahkan implementasi kesepakatan Sinjar untuk membersihkan teroris PKK dari Sinjar penting untuk masa depan Irak.
Pasukan keamanan Irak mulai menerapkan rencana pengerahan pada 1 Desember di pusat distrik Sinjar, provinsi Nineveh, untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan di daerah tersebut dan memungkinkan penduduk setempat yang terlantar dapat kembali ke rumah mereka.
Kesepakatan Sinjar yang ditandatangani di bawah naungan PBB tentang status wilayah tersebut, membayangkan pembersihan wilayah dari teroris PKK.
Organisasi teror PKK berhasil membangun basis di Sinjar pada 2014 dengan dalih melindungi komunitas Ezidi dari teroris Daesh atau ISIS.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang PKK di Suriah.
(sya)