Boko Haram Klaim Culik Ratusan Pelajar Nigeria

Selasa, 15 Desember 2020 - 17:17 WIB
loading...
Boko Haram Klaim Culik Ratusan Pelajar Nigeria
Pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau mengumumkan bertanggung jawab atas penculikan ratusan siswa di Nigeria. Foto/Bangkok Post
A A A
ABUJA - Kelompok Boko Haram mengaku bertanggung jawab atas penculikan ratusan siswa sekolah di barat laut Nigeria , seperti dilaporkan kantor berita AFP.

Lebih dari 300 siswa hilang setelah sekelompok orang bersenjata dengan sepeda motor menyerbu Sekolah Sains Pemerintah di Kankara pada Jumat malam dan terlibat baku tembak sengit dengan pasukan keamanan. Insiden tersebut memaksa ratusan siswa untuk melarikan diri dan bersembunyi di semak-semak dan hutan sekitarnya.

Serangan itu awalnya dilakukan oleh kelompok bersenjata yang dikenal sebagai "bandit", yang aktif di wilayah yang tidak stabil di mana penculikan untuk meminta tebusan adalah hal biasa.



Lebih dari 100 pria bersenjata dengan sepeda motor menyerbu sekolah pedesaan di utara kota Kankara, memaksa siswa untuk melarikan diri dan bersembunyi di semak-semak sekitarnya.

"Sejumlah anak laki-laki berhasil melarikan diri, tetapi banyak yang ditangkap, dipecah menjadi beberapa kelompok dan dibawa pergi," kata penduduk kepada AFP.

"Saya Abubakar Shekau dan saudara-saudara kami berada di belakang penculikan di Katsina," kata pemimpin kelompok yang juga berada di balik penculikan ratusan siswi di Chibok tahun 2014, dalam sebuah pesan suara pada hari Selasa (15/12/2020) seperti dilansir dari Al Jazeera.(Baca juga: Sekolah di Nigeria Diserbu Kelompok Bersenjata, Ratusan Siswa Hilang )

Pada hari Minggu, para orang tua dan anggota keluarga berkumpul di sekolah. Mereka mengajukan permohonan kepada pihak berwenang untuk membawa anak laki-laki mereka yang hilang ke tempat yang aman.

#BringBackOurBoys telah menjadi tren di media sosial sejak akhir pekan - referensi ke tagar serupa yang digunakan setelah penculikan gadis-gadis Chibok pada tahun 2014.

"Jika bukan pemerintah yang akan membantu kami, kami tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan anak-anak kami," kata Murja Mohammed, yang putranya diculik, kepada kantor berita Reuters.

Menurut pemerintah, operasi penyelamatan bersama telah diluncurkan pada Sabtu oleh polisi, angkatan udara dan tentara Nigeria.

Tentara mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menemukan tempat persembunyian para pelaku, dan operasi militer sedang berlangsung.

Penculikan itu terjadi di negara bagian asal Presiden Muhammadu Buhari, yang mengutuk serangan itu dan memerintahkan peningkatan keamanan di sekolah-sekolah, dengan yang di negara bagian Katsina ditutup.

Buhari telah memprioritaskan perjuangan melawan kelompok tersebut, tetapi situasi keamanan di Nigeria utara telah memburuk sejakia terpilih padatahun 2015.

Ini adalah yang pertama dari penculikan besar-besaran di barat laut Nigeria. Klaim tanggung jawab hari Selasa juga menandai titik balik utama dalam kemajuan kelompok bersenjata di barat laut Nigeria.(Baca juga: PBB Kecam Keras Serangan Terhadap Sebuah Sekolah di Nigeria )

Boko Haram, dan kelompok sempalan Negara Islam di Provinsi Afrika Barat (ISWAP), melancarkan pemberontakan di timur laut Nigeria dan diperkirakan hanya memiliki sedikit kehadiran di barat laut.

Tetapi kekhawatiran telah tumbuh dari kelompok bersenjata yang masuk ke wilayah tersebut, terutama setelah pejuang yang mengklaim berada di barat laut merilis video propaganda tahun 2020 yang berjanji setia kepada pemimpin Boko Haram.

Oleh karena itu, klaim oleh Boko Haram telah mengkonfirmasi kekhawatiran kelompok tersebut akan ekspansi operasinya ke wilayah Barat Laut negara itu.

Wilayah barat laut telah dibanjiri oleh bandit bersenjata yang sebagian besar terlibat dalam serangan terhadap komunitas petani dan peternak. Geng penjahat pengendara sepeda motor yang beroperasi di wilayah tersebut juga menculik orang-orang untuk mendapatkan uang tebusan.(Baca juga: Diikat dan Digorok, Boko Haram Bantai 110 Petani Nigeria di Sawah )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1768 seconds (0.1#10.140)