Terbongkar, Penjaga Pantai Yunani Tinggalkan Para Migran Mati di Laut
loading...
A
A
A
ANKARA - Rekaman drone (UAV) pada Jumat (11/12) menunjukkan satu kapal penjaga pantai Yunani meninggalkan para migran di Laut Aegea untuk mati di laut terbuka.
Mengetahui kejadian itu, pasukan keamanan pantai Turki segera membantu para migran tersebut.
Rekaman udara tersebut mencakup saat-saat ketika kapal-kapal penjaga pantai Yunani memaksa para migran gelap ke perairan teritorial Turki.
Sebelumnya, para migran itu oleh Yunani dipindahkan dari kapal ke dua perahu karet di utara Pulau Rhodes di Laut Aegea. (Baca Juga: Jepang Perpanjang Misi Pertahanan Timur Tengah selama Setahun)
Rekaman itu juga menunjukkan unit Penjaga Pantai Turki datang membantu para migran. (Lihat Infografis: Pertama dalam Sejarah AS, Kapal Induk Nuklir Dipimpin Perempuan)
Kemudian dalam rekaman tersebut, para migran dibawa ke kapal lantas dibawa ke darat. (Lihat Video: Akan Diperiksa, Kuasa Hukum: Kemungkinan Rizieq Belum Bisa Datang)
Beberapa bulan terakhir telah terlihat banyak laporan tentang pasukan Yunani yang secara ilegal mendorong kembali kapal-kapal pencari suaka, sehingga membahayakan para penumpang dalam proses tersebut.
Turki telah menjadi titik transit utama bagi para pencari suaka yang ingin menyeberang ke Eropa untuk memulai hidup baru. Kebanyakan para migran itu melarikan diri dari perang dan penganiayaan.
Awal tahun ini, Turki membuka pintunya bagi para migran gelap. Turki menuduh Uni Eropa (UE) gagal memenuhi janjinya berdasarkan kesepakatan migran 2016.
Turki menampung hampir 4 juta warga Suriah, lebih banyak dari negara lain mana pun di dunia.
Turki kemudian membangun zona penyangga di perbatasan Suriah untuk lokasi relokasi para pengungsi dari Suriah.
Mengetahui kejadian itu, pasukan keamanan pantai Turki segera membantu para migran tersebut.
Rekaman udara tersebut mencakup saat-saat ketika kapal-kapal penjaga pantai Yunani memaksa para migran gelap ke perairan teritorial Turki.
Sebelumnya, para migran itu oleh Yunani dipindahkan dari kapal ke dua perahu karet di utara Pulau Rhodes di Laut Aegea. (Baca Juga: Jepang Perpanjang Misi Pertahanan Timur Tengah selama Setahun)
Rekaman itu juga menunjukkan unit Penjaga Pantai Turki datang membantu para migran. (Lihat Infografis: Pertama dalam Sejarah AS, Kapal Induk Nuklir Dipimpin Perempuan)
Kemudian dalam rekaman tersebut, para migran dibawa ke kapal lantas dibawa ke darat. (Lihat Video: Akan Diperiksa, Kuasa Hukum: Kemungkinan Rizieq Belum Bisa Datang)
Beberapa bulan terakhir telah terlihat banyak laporan tentang pasukan Yunani yang secara ilegal mendorong kembali kapal-kapal pencari suaka, sehingga membahayakan para penumpang dalam proses tersebut.
Turki telah menjadi titik transit utama bagi para pencari suaka yang ingin menyeberang ke Eropa untuk memulai hidup baru. Kebanyakan para migran itu melarikan diri dari perang dan penganiayaan.
Awal tahun ini, Turki membuka pintunya bagi para migran gelap. Turki menuduh Uni Eropa (UE) gagal memenuhi janjinya berdasarkan kesepakatan migran 2016.
Turki menampung hampir 4 juta warga Suriah, lebih banyak dari negara lain mana pun di dunia.
Turki kemudian membangun zona penyangga di perbatasan Suriah untuk lokasi relokasi para pengungsi dari Suriah.
(sya)