Dimediasi Trump, Maroko-Israel Setuju Normalisasi Hubungan Diplomatik

Jum'at, 11 Desember 2020 - 03:00 WIB
loading...
Dimediasi Trump, Maroko-Israel Setuju Normalisasi Hubungan Diplomatik
Dari kiri ke kanan: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald Trump dan Raja Maroko Mohammed VI. Foto/France24
A A A
WASHINGTON - Upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mendamaikan Israel dengan sejumlah negara Arab dengan Israel terus berlanjut. Terbaru, presiden yang akan segera lengser itu berhasil memediasi kesepakatan normalisasi antara Maroko dan negara Zionis itu.

Trump mengumumkan bahwa Israel dan Maroko setuju untuk 'hubungan diplomatik penuh'. Pengumuman ini menandai kesepakatan keempat antara pemerintah Arab dan negara Yahudi itu pada tahun ini.

"Kembali terobosan sejarah hari ini!" kata Trump di Twitter. "Dua teman kami baik Israel dan Kerajaan Maroko telah menyetujui hubungan diplomatik penuh - terobosan besar untuk perdamaian di Timur Tengah!" sambungnya.



Sesuai dengan kebijakan luar negeri transaksional Trump, kesepakatan itu termasuk perjanjian oleh Washington untuk mengakui klaim Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan.

"Proposal otonomi Maroko yang serius, kredibel, dan realistis adalah satu-satunya dasar untuk solusi yang adil dan abadi untuk perdamaian dan kemakmuran yang abadi!" kata Trump.

"Maroko mengakui Amerika Serikat pada tahun 1777. Karena itu sudah sepantasnya kita mengakui kedaulatan mereka atas Sahara Barat," katanya lagi.(Baca juga: Diancam Veto Trump, Senat AS Dukung Penjualan Senjata pada UEA )

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggambarkan kesepakatan itu sebagai cahaya perdamaian besar lainnya. Pengadilan kerajaan Maroko mengatakan raja negara itu telah memberi tahu Trump bahwa dia bermaksud memfasilitasi penerbangan langsung bagi turis Israel.

Negara Afrika utara, yang memiliki sejarah Yahudi yang dalam dan komunitas kecil Yahudi saat ini, telah bertahun-tahun menjalin hubungan informal dengan Israel. Diperkirakan 50.000 orang Israel melakukan perjalanan ke Maroko setiap tahun dalam perjalanan untuk belajar tentang komunitas Yahudi dan menelusuri kembali sejarah keluarga mereka.

Sementara itu, kedaulatan atas Sahara Barat, bekas wilayah Spanyol utara Afrika, telah menjadi sengketa berkepanjangan. Klaim Maroko atas wilayah tersebut sebagian besar tidak diakui secara internasional.(Baca juga: Disebut Rusia Sumber Masalah di Timur Tengah, Israel Kesal )

Gedung Putih merilis pernyataan yang secara resmi memproklamasikan pengakuan atas klaim teritorial Maroko,

"Negara Sahrawi merdeka bukanlah pilihan yang realistis untuk menyelesaikan konflik dan otonomi asli di bawah kedaulatan Maroko adalah satu-satunya solusi yang layak," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (11/12/2020).

Pemerintahan Trump telah berfokus pada menjalin kesepakatan antara Israel dan negara-negara Arab, mencetak terobosan musim panas ini dengan Bahrain dan Uni Emirat Arab. Perjanjian ketiga yang belum selesai dengan Sudan diumumkan meskipun tidak jelas apakah pemerintah transisi negara tersebut memiliki kewenangan untuk mencapai kesepakatan semacam itu.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1195 seconds (0.1#10.140)