Kabinet Arab Saudi: Perjuangan Palestina Masalah Fundamental Arab!
loading...
A
A
A
RIYADH - Kabinet atau Dewan Menteri Arab Saudi telah menegaskan kembali sikap Kerajaan terhadap perjuangan Palestina sebagai masalah Arab yang fundamental.
Kabinet, dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan, mengatakan bahwa perjuangan Palestina masih menjadi masalah kebijakan luar negeri utama pemerintah.
Pertemuan kabinet pada hari Selasa dipimpin oleh Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Selain krisis Palestina, pertemuan itu juga membahas beberapa masalah termasuk upaya terbaru dalam penganan pandemi virus corona. (Baca: Kata Iran, Dunia Akan Jadi Lebih Aman Tanpa Zionis Israel )
"Yang Mulia Dr Majid al-Qasabi menyatakan komitmen Kerajaan untuk mendukung pilihan strategis untuk perdamaian dan mematuhi Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002 sesuai dengan resolusi dan hukum internasional," bunyi pernyataan resmi Kabinet Arab Saudi yang dilansir Saudi Press Agency, Rabu (9/12/2020). Qasabi adalah Menteri Perdagangan dan Investasi Arab Saudi.
“Dan pada kesempatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, pentingnya pendudukan Israel berhenti membangun permukiman di tanah Palestina, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan penghambat pencapaian perdamaian permanen dan komprehensif," lanjut pernyataan kabinet. (Baca juga: Pangeran Arab Saudi Sebut Israel Tempatkan Warga Palestina di Kamp Konsentrasi )
Akhir pekan lalu, Arab Saudi mengatakan tetap terbuka untuk sepenuhnya menormalisasi hubungan dengan Israel dengan syarat negara Palestina yang merdeka telah berdiri. Pernyataan itu dibuat oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.
Kabinet, dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan, mengatakan bahwa perjuangan Palestina masih menjadi masalah kebijakan luar negeri utama pemerintah.
Pertemuan kabinet pada hari Selasa dipimpin oleh Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Selain krisis Palestina, pertemuan itu juga membahas beberapa masalah termasuk upaya terbaru dalam penganan pandemi virus corona. (Baca: Kata Iran, Dunia Akan Jadi Lebih Aman Tanpa Zionis Israel )
"Yang Mulia Dr Majid al-Qasabi menyatakan komitmen Kerajaan untuk mendukung pilihan strategis untuk perdamaian dan mematuhi Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002 sesuai dengan resolusi dan hukum internasional," bunyi pernyataan resmi Kabinet Arab Saudi yang dilansir Saudi Press Agency, Rabu (9/12/2020). Qasabi adalah Menteri Perdagangan dan Investasi Arab Saudi.
“Dan pada kesempatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, pentingnya pendudukan Israel berhenti membangun permukiman di tanah Palestina, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan penghambat pencapaian perdamaian permanen dan komprehensif," lanjut pernyataan kabinet. (Baca juga: Pangeran Arab Saudi Sebut Israel Tempatkan Warga Palestina di Kamp Konsentrasi )
Akhir pekan lalu, Arab Saudi mengatakan tetap terbuka untuk sepenuhnya menormalisasi hubungan dengan Israel dengan syarat negara Palestina yang merdeka telah berdiri. Pernyataan itu dibuat oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.
(min)