Kata Iran, Dunia Akan Jadi Tempat Lebih Aman Tanpa Zionis Israel

Rabu, 09 Desember 2020 - 03:22 WIB
loading...
Kata Iran, Dunia Akan...
Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir Iran yang tewas dibunuh di Teheran pada Jumat (27/11/2020). Foto/WANA via REUTERS
A A A
TEHERAN - Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran , Ali Shamkhani, mengatakan dunia akan menjadi tempat yang lebih baik dan lebih aman tanpa Israel .

Menurutnya, negara-negara Arab yang menandatangani perjanjian normalisasi dengan negara Yahudi itu berisiko digulingkan oleh rakyat mereka sendiri. (Baca: IRGC: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senjata Canggih yang Dikontrol Satelit )

"Tidak diragukan lagi, dunia akan lebih aman tanpa rezim Zionis. Para pejabat pemerintah yang berusaha, dengan penghinaan, untuk menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis palsu dan membantu menerapkan skema Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut tidak akan memiliki nasib yang lebih baik daripada mereka...Gaddafi (pemimpin Libya) dan Omar al -Bashir (pemimpin Sudan)," ujar Shamkhani, saat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad di Teheran pada hari Selasa (8/12/2020), yang pernyataannya dikutip oleh PressTV.

Menunjuk pada pentingnya hubungan strategis antara Iran dan Suriah, termasuk dalam perang melawan "agresi" Israel, Shamkhani juga meminta komunitas internasional untuk berdiri teguh melawan tindakan rezim yang dia tidak manusiawi untuk menciptakan dunia yang aman dan damai. (Baca juga: Pertama dalam Sejarah AS, Perempuan Pimpin Kapal Induk Nuklir )

Dalam paparannya, Shamkhani juga menyerang AS atas pendudukan yang sedang berlangsung di bagian timur laut Suriah. Dia menuduh Washington menjaga pasukan di negara itu untuk menjarah minyak Suriah, menjaga keamanan rezim Zionis, dan memperluas sel teroris ISIS di kawasan Suriah.

Mekdad tiba di Iran pada Senin. Itu merupakan kunjungan luar negeri pertamanya sejak diangkat bulan lalu menggantikan Menteri Luar Negeri Walid Muallem yang telah meninggal.

Dalam diskusinya dengan Syamkhani, Mekdad mengucapkan terima kasih atas bantuan Iran kepada Damaskus dalam perangnya melawan terorisme dan agresi asing. Dia mengatakan Suriah tidak akan pernah melupakan pengorbanan yang dilakukan oleh komandan dan tentara Iran, termasuk Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang dibunuh dalam serangan drone AS di Baghdad pada Januari 2020.

Selain Syamkhani, Mekdad telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Ketua Parlemen Iran, Mohammad Baqer Qalibaf.

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat secara dramatis akhir bulan lalu setelah pembunuhan pada 27 November terhadap seorang ilmuwan nuklir senior Iran, Mohsen Fakhrizadeh. Iran segera menyalahkan Israel atas serangan itu.

Tel Aviv sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang masalah tersebut. Namun, para pejabat Israel telah menyatakan kekhawatiran bahwa Iran mungkin membalas dengan menyerang misi diplomatik Israel di luar negeri, meluncurkan serangan rudal atau mengaktifkan proksinya yang terletak di perbatasan Israel.

Pekan lalu, Dewan Keamanan Nasional Israel memperingatkan bahwa warga Israel yang tinggal di negara-negara dekat Iran dapat menjadi sasaran. Pada saat yang sama, seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The New York Times bahwa dunia harus berterima kasih karena Tel Aviv telah membunuh ilmuwan nuklir tersebut.

Iran memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel segera setelah Revolusi Iran 1979. Sejak saat itu, para pejabat Iran telah berulang kali mengancam penghancuran Israel, dengan banyak pejabat Israel dan AS menganggap ancaman tersebut sebagai ancaman eksistensial terhadap keselamatan fisik populasi Yahudi di Israel. Namun, para pemimpin Iran dari Ayatollah Khomeini dan seterusnya telah berulang kali mengatakan bahwa
perselisihan mereka adalah dengan Zionisme, bukan Yudaisme atau Yahudi.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Rekomendasi
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
28 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Iran Dilaporkan Akan...
Iran Dilaporkan Akan Serang Israel dari Wilayah Irak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved