10 Sniper Paling Mematikan Sepanjang Sejarah
loading...
A
A
A
DALAM sejarahnya, sniper (penembak jitu) telah membuktikan diri sebagai mesin perang efektif. Tak hanya dalam medan tempur berhutan, kegarangan sniper telah mengubah medan perkotaan dan gurun pasir menjadi kawasan tempur yang sangat atraktif. Keefektifan peran Sniper ini didukung oleh peralatan yang mumpuni sehingga menjadikannya cukup lihai bermanuver membidik nyawa targetnya. Berikut daftar penembak jarak jauh paling mematikan dalam sejarah.
(Baca juga : Konflik dan Pandemi, PBB: 2021 Dunia Hadapi Krisis Terburuk dalam Sejarah )
1. Simo Häyhä (Tentara Finandia)
Julukan : The White Death
Jumlah korban : 705 pembunuhan yang dikonfirmasi (505 dengan senapan, 200 dengan senapan mesin ringan)
Senjata andalan : Finlandia M / 28-30 dalam 7,62 × 53mmR dengan Tanda Besi dan senapan mesin ringan Suomi KP / -31.
Julukan The White Death yang disematkan untuk Simo Hayha bukanlah sembarang julukan. Ia
mendapatkan julukan tersebut karena semua aksinya dilakukan di saat musim salju berlangsung. Di saat orang normal kesulitan di saat musim salju, Simo Hayha, dengan tenang dan tepat, berhasil menjatuhkan ratusan orang dengan senapannya. Simo Hayha adalah tentara Finlandia yang berhasil membuat rekor 705 korban. Sebanyak 505 korban ia tembak menggunakan senapan, dan sisanya ditembak menggunakan sub-machine gun. (Baca: 10 Pertempuran Paling Sengit Sepanjangn Sejarah)
2. Carlos Norman Hathcock II (Tentara marinir Amerika Serikat)
Julukan : 'Lông Trung du Kich' ('White Feather Sniper')
Jumlah korban : 93 Pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : Winchester Model 70 in .30-06 with 8x Unertl scope
Perang Vietnam yang melibatkan Amerika Serikat dengan Vietnam berlangsung cukup lama dan
melibatkan banyak pasukan. Selain Adelbert F. Waldron III dan Charles Benjamin Mawhinney, masih
ada satu orang penembak jitu lagi yang turut ambil bagian dalam perang tersebut. Penembak tersebut adalah Carlos Norman Hathcock II. Diberi julukan White Feather, Carlos membukukan rekor 93 korban. Aksinya tersebut dianggap sangat merepotkan pihak lawan. Hal itu membuat dirinya mendapatkan nilai buruan sebesar USD30.000 bagi siapapun yang bisa membunuhnya.
(Baca juga : Akhir Pahit Yoel Romero Petarung UFC Terhebat Tinggalkan UFC )
3. Adelbert F. Waldron (Angkatan Darat dan Angkatan Laut AS)
Jumlah korban : 109 pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : M-21 semi-otomatis di 7.62 NATO dengan cakupan ART Leatherwood 3-9x lulus ke 600 yard
Di sebuah pasukan, pasti ada pembagian tugas untuk beberapa tentara. Ada yang maju paling depan, ada yang bertugas sebagai mata-mata, medis dan ada juga yang berperan sebagai penembak jarak jauh alias sniper. Seperti yang dialami oleh Adelbert F. Waldron III, dirinya mendapat tugas sebagai penembak jarak jauh. (Baca juga: 5 Pelabuhan Kapal Pesiar di Indonesia, Tengok Fasilitasnya)
Bertugas saat Perang Vietnam yang berlangsung dari 1955 sampai 1975, Waldron adalah sniper asal Amerika yang begitu ditakuti. Selama perannya sebagai sniper, total sudah 109 korban berhasil ia jatuhkan. Rekor ini tetap terus dipegang olehnya sampai tahun 2011 sebagai sniper Amerika dengan rekor korban paling banyak.
4. Corporal Francis Pegahmagabow (Tentara Kanada)
Jumlah korban : 378 Pembunuhan yang dikonfirmasi, 300 lebih ditangkap
Senjata andalan : Ross Rifle in .303 British dengan cakupan teleskopik Winchester A5
Perang Dunia I berlangsung pada 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini dipicu oleh
penembakan Archduke Franz Ferdinand. Seketika itu juga, terjadi konflik yang terjadi antara 2 kubu.
Kubu pertama diisi oleh Jerman, Austria-Hungaria, Bulgaria, dan Kerajaan Ottoman. Kubu kedua diisi
oleh Britania Raya, Perancis, Rusia, Italia, Romania, Jepang, dan Amerika.
(Baca juga : Robot AI Bertanya ke Putin: Apakah Robot AI Bisa Jadi Presiden? )
Di perang tersebut, ada seorang tentara asal Kanada yang dianggap sebagai sniper paling efektif. Tentara tersebut bernama Francis Pegahmagabow. Catatan rekor yang ia miliki adalah 378 tentara Jerman berhasil dibunuh dan lebih dari 300 tentara berhasil ia tangkap. Atas perjuangannya, Pegahmagabow mendapatkan 3 medali militer.
5. Lyudmila Pavlichenko (Tentara merah Uni Soviet)
Jumlah korban : 309 Pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : Mosin-Nagant Model 1891 dalam 7,62 × 54mmR dengan lingkup 4x PE
Pada Juni 1941, Pavlichenko adalah seorang gadis berusia 24 tahun saat Nazi Jerman menyerang Uni
Soviet. Dia merupakan salah satu relawan pertama dan diminta untuk bergabung dengan infanteri dimana dia ditugaskan untuk Red Soldier Divisi infanteri ke-25. Dari sana ia menjadi salah satu dari 2.000 sniper wanita Soviet. Pengalaman pertamanya 2 kali membunuh dilakukan dekat Belyayevka menggunakan senapan Mosin-Nagant dengan PE 4. Selanjutnya selama konflik di Odessa, selama 2 setengah bulan dia sudah membunuh 187 musuh. Total korban Pavlichenkos selama Perang Dunia II tercatat 309 korban tewas. (Baca juga: 5 Senjata Api Termahal di Dunia, Mau Tahu Keistimewaanya?)
6. Vasily Zaytsev (Tentara merah Uni Soviet)
Jumlah korban : 242 pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : Mosin Nagant M91 / 30 Sniper Rifle dalam 7.62 × 54mmR dengan scope Soviet 4x
Pada 1939 sampai 1945, terjadi perang sangat besar yang dipicu oleh invasi Jerman ke Polandia. Jutaan nyawa melayang akibat Perang Dunia II. Perang ini melibatkan 2 kubu yaitu Poros dan Sekutu. Sekutu adalah Amerika, Britania, Uni Soviet, dan China. Sedangkan Poros adalah Jerman dan Italia.
Salah satu tentara Sekutu dari Rusia berhasil mendapatkan penghargaan sebagai penembak jitu paling hebat sepanjang masa. Total rekor yang diciptakan adalah 242 korban. Penembak jitu tersebut bernama Vasily Grigoryevich Zaytsev. Aksi Zaytsev diangkat ke layar lebar pada 2001 dengan judul, Enemy at the Gates.
7. Rob Furlong (Tentara Kanada)
Rekor melakukan sniper terpanjang : 1,51 mil atau 2.430 meter
Senjata andalan : McMillan Tac-50 dalam .50 BMG
Kerja keras mengalahkan talenta, itulah kalimat pepatah jaman dulu. Meski ada orang yang memiliki
talenta khusus, tapi jika tidak bekerja keras, ia dapat dikalahkan oleh orang yang tidak memiliki talenta.
Rob Furlong adalah salah satu contoh nyata dari pepatah tersebut. Dirinya bisa menjadi sniper hebat karena ia selalu berlatih keras untuk bisa menembakan rifle. Lahir pada 11 November 1976, Furlong sempat bergabung dengan Battalion 3 Tentara Kanada. (Baca juga: 10 Lagu Rock Terpanjang yang Pernah Dirilis)
Dialah yang menjadi pemegang rekor tembakan paling jauh pada 2002. Ia berhasil menembak mati musuhnya yang berada dalam jarak 2.430 meter. Rekor tersebut ia ciptakan saat berpartisipasi dalam Operation Anaconda di Afghanistan.
8. Charles ‘Chuck’ Mawhinney (Tentara marinir AS)
Rekor tembakan : 103 tembakan tepat sasaran
Senjata andalan : M40 Sniper Rifle dalam 7.62 × 51mm NATO dengan jangkauan daya variabel Redfield 3-9x Accurange
Lahir pada 1949 dengan nama asli Charles Benjamin Mawhinney, diberi panggilan Chuck, ia merupakan
pasukan angkatan laut Amerika Serikat yang turut ambil bagian dalam Perang Vietnam 1955 sampai
1975. Dalam perang tersebut, Chuck berposisi sebagai penembak jarak jauh untuk angkatan laut.
Durasi tugasnya bersama pasukan angkatan laut Amerika yang berperang dalam Perang Vietnam adalah 16 bulan. Dalam waktu itulah, Chuck berhasil membukukan 103 rekor tembakan tepat sasaran. Dengan catatan rekor 103, ia menjadi sniper dengan catatan rekor terbanyak di sejarah angkatan laut Amerika.
9. Mayor Erwin König (Tentara Jerman)
Jumlah korban : 500 pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : Karabiner 98k dalam Mauser 7,92x57mm dengan cakupan Zeiss ZF42
Ia merupakan penembak dari Jerman saat Perang Dunia II meletus pada 1940-an. Ketika itu Jerman
menginvasi Eropa hingga ke daratan Rusia. Dalam buku Peter Brookesmit, Sniper Training, Techniques and Weapon, disebutkan Erwin Konig berhasil menembak sekitar 500 musuh. Tetapi dari pihak Jerman, tidak mengakui ada nama Erwin Konig yang pernah bertempur saat perang itu. Nama Konig sendiri disebut-sebut dalam catatan sniper Rusia, Vasily Zeitsev yang berjudul Notes of a Sniper.
10. Mayor Ivan Sidorenko
Jumlah korban :Lebih dari 500 pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : Mosin-Nagant M1891 / 30 dalam 7,62 × 54mmR dengan lingkup PU
Ivan Mikhailovich Sidorenko (lahir September 12, 1919) adalah seorang mantan Tentara Merah Uni
Soviet yang bertugas selama Perang Dunia II. Dia adalah salah satu sniper yang telah dikonfirmasi
membunuh lebih dari 500 orang. Dengan pangkat mayor, ia adalah salah satu sniper tersukses Uni Soviet seperti Vasily Zaytsev dan Lyudmila Pavlichenko
Sumber: www.listverse.com, www.tahupedia.com
(Baca juga : Konflik dan Pandemi, PBB: 2021 Dunia Hadapi Krisis Terburuk dalam Sejarah )
1. Simo Häyhä (Tentara Finandia)
Julukan : The White Death
Jumlah korban : 705 pembunuhan yang dikonfirmasi (505 dengan senapan, 200 dengan senapan mesin ringan)
Senjata andalan : Finlandia M / 28-30 dalam 7,62 × 53mmR dengan Tanda Besi dan senapan mesin ringan Suomi KP / -31.
Julukan The White Death yang disematkan untuk Simo Hayha bukanlah sembarang julukan. Ia
mendapatkan julukan tersebut karena semua aksinya dilakukan di saat musim salju berlangsung. Di saat orang normal kesulitan di saat musim salju, Simo Hayha, dengan tenang dan tepat, berhasil menjatuhkan ratusan orang dengan senapannya. Simo Hayha adalah tentara Finlandia yang berhasil membuat rekor 705 korban. Sebanyak 505 korban ia tembak menggunakan senapan, dan sisanya ditembak menggunakan sub-machine gun. (Baca: 10 Pertempuran Paling Sengit Sepanjangn Sejarah)
2. Carlos Norman Hathcock II (Tentara marinir Amerika Serikat)
Julukan : 'Lông Trung du Kich' ('White Feather Sniper')
Jumlah korban : 93 Pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : Winchester Model 70 in .30-06 with 8x Unertl scope
Perang Vietnam yang melibatkan Amerika Serikat dengan Vietnam berlangsung cukup lama dan
melibatkan banyak pasukan. Selain Adelbert F. Waldron III dan Charles Benjamin Mawhinney, masih
ada satu orang penembak jitu lagi yang turut ambil bagian dalam perang tersebut. Penembak tersebut adalah Carlos Norman Hathcock II. Diberi julukan White Feather, Carlos membukukan rekor 93 korban. Aksinya tersebut dianggap sangat merepotkan pihak lawan. Hal itu membuat dirinya mendapatkan nilai buruan sebesar USD30.000 bagi siapapun yang bisa membunuhnya.
(Baca juga : Akhir Pahit Yoel Romero Petarung UFC Terhebat Tinggalkan UFC )
3. Adelbert F. Waldron (Angkatan Darat dan Angkatan Laut AS)
Jumlah korban : 109 pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : M-21 semi-otomatis di 7.62 NATO dengan cakupan ART Leatherwood 3-9x lulus ke 600 yard
Di sebuah pasukan, pasti ada pembagian tugas untuk beberapa tentara. Ada yang maju paling depan, ada yang bertugas sebagai mata-mata, medis dan ada juga yang berperan sebagai penembak jarak jauh alias sniper. Seperti yang dialami oleh Adelbert F. Waldron III, dirinya mendapat tugas sebagai penembak jarak jauh. (Baca juga: 5 Pelabuhan Kapal Pesiar di Indonesia, Tengok Fasilitasnya)
Bertugas saat Perang Vietnam yang berlangsung dari 1955 sampai 1975, Waldron adalah sniper asal Amerika yang begitu ditakuti. Selama perannya sebagai sniper, total sudah 109 korban berhasil ia jatuhkan. Rekor ini tetap terus dipegang olehnya sampai tahun 2011 sebagai sniper Amerika dengan rekor korban paling banyak.
4. Corporal Francis Pegahmagabow (Tentara Kanada)
Jumlah korban : 378 Pembunuhan yang dikonfirmasi, 300 lebih ditangkap
Senjata andalan : Ross Rifle in .303 British dengan cakupan teleskopik Winchester A5
Perang Dunia I berlangsung pada 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini dipicu oleh
penembakan Archduke Franz Ferdinand. Seketika itu juga, terjadi konflik yang terjadi antara 2 kubu.
Kubu pertama diisi oleh Jerman, Austria-Hungaria, Bulgaria, dan Kerajaan Ottoman. Kubu kedua diisi
oleh Britania Raya, Perancis, Rusia, Italia, Romania, Jepang, dan Amerika.
(Baca juga : Robot AI Bertanya ke Putin: Apakah Robot AI Bisa Jadi Presiden? )
Di perang tersebut, ada seorang tentara asal Kanada yang dianggap sebagai sniper paling efektif. Tentara tersebut bernama Francis Pegahmagabow. Catatan rekor yang ia miliki adalah 378 tentara Jerman berhasil dibunuh dan lebih dari 300 tentara berhasil ia tangkap. Atas perjuangannya, Pegahmagabow mendapatkan 3 medali militer.
5. Lyudmila Pavlichenko (Tentara merah Uni Soviet)
Jumlah korban : 309 Pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : Mosin-Nagant Model 1891 dalam 7,62 × 54mmR dengan lingkup 4x PE
Pada Juni 1941, Pavlichenko adalah seorang gadis berusia 24 tahun saat Nazi Jerman menyerang Uni
Soviet. Dia merupakan salah satu relawan pertama dan diminta untuk bergabung dengan infanteri dimana dia ditugaskan untuk Red Soldier Divisi infanteri ke-25. Dari sana ia menjadi salah satu dari 2.000 sniper wanita Soviet. Pengalaman pertamanya 2 kali membunuh dilakukan dekat Belyayevka menggunakan senapan Mosin-Nagant dengan PE 4. Selanjutnya selama konflik di Odessa, selama 2 setengah bulan dia sudah membunuh 187 musuh. Total korban Pavlichenkos selama Perang Dunia II tercatat 309 korban tewas. (Baca juga: 5 Senjata Api Termahal di Dunia, Mau Tahu Keistimewaanya?)
6. Vasily Zaytsev (Tentara merah Uni Soviet)
Jumlah korban : 242 pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : Mosin Nagant M91 / 30 Sniper Rifle dalam 7.62 × 54mmR dengan scope Soviet 4x
Pada 1939 sampai 1945, terjadi perang sangat besar yang dipicu oleh invasi Jerman ke Polandia. Jutaan nyawa melayang akibat Perang Dunia II. Perang ini melibatkan 2 kubu yaitu Poros dan Sekutu. Sekutu adalah Amerika, Britania, Uni Soviet, dan China. Sedangkan Poros adalah Jerman dan Italia.
Salah satu tentara Sekutu dari Rusia berhasil mendapatkan penghargaan sebagai penembak jitu paling hebat sepanjang masa. Total rekor yang diciptakan adalah 242 korban. Penembak jitu tersebut bernama Vasily Grigoryevich Zaytsev. Aksi Zaytsev diangkat ke layar lebar pada 2001 dengan judul, Enemy at the Gates.
7. Rob Furlong (Tentara Kanada)
Rekor melakukan sniper terpanjang : 1,51 mil atau 2.430 meter
Senjata andalan : McMillan Tac-50 dalam .50 BMG
Kerja keras mengalahkan talenta, itulah kalimat pepatah jaman dulu. Meski ada orang yang memiliki
talenta khusus, tapi jika tidak bekerja keras, ia dapat dikalahkan oleh orang yang tidak memiliki talenta.
Rob Furlong adalah salah satu contoh nyata dari pepatah tersebut. Dirinya bisa menjadi sniper hebat karena ia selalu berlatih keras untuk bisa menembakan rifle. Lahir pada 11 November 1976, Furlong sempat bergabung dengan Battalion 3 Tentara Kanada. (Baca juga: 10 Lagu Rock Terpanjang yang Pernah Dirilis)
Dialah yang menjadi pemegang rekor tembakan paling jauh pada 2002. Ia berhasil menembak mati musuhnya yang berada dalam jarak 2.430 meter. Rekor tersebut ia ciptakan saat berpartisipasi dalam Operation Anaconda di Afghanistan.
8. Charles ‘Chuck’ Mawhinney (Tentara marinir AS)
Rekor tembakan : 103 tembakan tepat sasaran
Senjata andalan : M40 Sniper Rifle dalam 7.62 × 51mm NATO dengan jangkauan daya variabel Redfield 3-9x Accurange
Lahir pada 1949 dengan nama asli Charles Benjamin Mawhinney, diberi panggilan Chuck, ia merupakan
pasukan angkatan laut Amerika Serikat yang turut ambil bagian dalam Perang Vietnam 1955 sampai
1975. Dalam perang tersebut, Chuck berposisi sebagai penembak jarak jauh untuk angkatan laut.
Durasi tugasnya bersama pasukan angkatan laut Amerika yang berperang dalam Perang Vietnam adalah 16 bulan. Dalam waktu itulah, Chuck berhasil membukukan 103 rekor tembakan tepat sasaran. Dengan catatan rekor 103, ia menjadi sniper dengan catatan rekor terbanyak di sejarah angkatan laut Amerika.
9. Mayor Erwin König (Tentara Jerman)
Jumlah korban : 500 pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : Karabiner 98k dalam Mauser 7,92x57mm dengan cakupan Zeiss ZF42
Ia merupakan penembak dari Jerman saat Perang Dunia II meletus pada 1940-an. Ketika itu Jerman
menginvasi Eropa hingga ke daratan Rusia. Dalam buku Peter Brookesmit, Sniper Training, Techniques and Weapon, disebutkan Erwin Konig berhasil menembak sekitar 500 musuh. Tetapi dari pihak Jerman, tidak mengakui ada nama Erwin Konig yang pernah bertempur saat perang itu. Nama Konig sendiri disebut-sebut dalam catatan sniper Rusia, Vasily Zeitsev yang berjudul Notes of a Sniper.
10. Mayor Ivan Sidorenko
Jumlah korban :Lebih dari 500 pembunuhan yang dikonfirmasi
Senjata andalan : Mosin-Nagant M1891 / 30 dalam 7,62 × 54mmR dengan lingkup PU
Ivan Mikhailovich Sidorenko (lahir September 12, 1919) adalah seorang mantan Tentara Merah Uni
Soviet yang bertugas selama Perang Dunia II. Dia adalah salah satu sniper yang telah dikonfirmasi
membunuh lebih dari 500 orang. Dengan pangkat mayor, ia adalah salah satu sniper tersukses Uni Soviet seperti Vasily Zaytsev dan Lyudmila Pavlichenko
Sumber: www.listverse.com, www.tahupedia.com
(ysw)