Pria Yahudi Israel Nyaris Bakar Gereja Gethsemane Bersejarah di Yerusalem
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Seorang pria Israel nyaris membakar bangunan Gereja Gethsemane yang bersejarah di Yerusalem Timur pada hari Jumat. Aksinya dicegah warga Palestina yang kemudianya menyerahkannya ke polisi Israel.
Tersangka yang berusia 49 tahun awalnya menyelinap ke gedung Gereja Gethsemane. Dia lantas cairan yang mudah terbakar ke bangku kayu dansempat menyalakannya. (Baca: China Nyalakan 'Matahari Buatan', 10 Kali Lebih Panas dari Matahari Asli )
Menurut laporan kantor berita Wafa, aksi tersangka dihentikan oleh warga Palestina yang menyerahkannya ke polisi Israel.
Pihak pemadam kebakaran Israel mengatakan empat tim telah dikirim ke lokasi tersebut. "Beruntung api tidak menyebar ke seluruh gereja," kata pihak pemadam kebakaran melalui seorang juru bicara.
"Penyelidikan awal dan rincian tersangka memperkuat penilaian bahwa latar belakang insiden itu kriminal," kata polisi Israel. (Baca: Indonesia Gerak Cepat Ingin Borong 48 Jet Tempur Rafale Prancis )
Wadie Abunassar, juru bicara pendeta setempat, mengatakan tersangka adalah seorang Yahudi Ortodoks yang membakar bagian dalam gereja. Menurutnya, ada kemungkinan "motif rasis" di balik serangan itu.
Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Jumat mengutuk upaya untuk membakar Gereja Gethsemane.
Kepresidenan Palestina menggambarkan tindakan itu sebagai serangan teroris yang penuh kebencian, dan menyalahkan pemerintah Israel atas upaya tersebut, serta serangan masa lalu lainnya oleh pemukim terhadap warga Palestina, tempat suci mereka, dan properti mereka.
"Percobaan pembakaran itu adalah bukti kebrutalan dan kebiadaban para pemukim Israel yang mempraktikkan terorisme di depan mata pasukan pendudukan Israel," tulis kantor berita Wafa mengutip kantor presiden Palestina. (Baca juga: Viral, Calon Pengantin Lakukan Pemotretan Solo usai Kekasih Batalkan Pernikahan )
Terletak di kaki Bukit Zaitun, Gereja Gethsemane—juga dikenal sebagai Gereja Segala Bangsa—adalah situs alkitabiah di mana Yesus diyakini telah berdoa setelah Perjamuan Terakhir, dan di mana dia ditangkap sebelum persidangan dan penyaliban.
Tersangka yang berusia 49 tahun awalnya menyelinap ke gedung Gereja Gethsemane. Dia lantas cairan yang mudah terbakar ke bangku kayu dansempat menyalakannya. (Baca: China Nyalakan 'Matahari Buatan', 10 Kali Lebih Panas dari Matahari Asli )
Menurut laporan kantor berita Wafa, aksi tersangka dihentikan oleh warga Palestina yang menyerahkannya ke polisi Israel.
Pihak pemadam kebakaran Israel mengatakan empat tim telah dikirim ke lokasi tersebut. "Beruntung api tidak menyebar ke seluruh gereja," kata pihak pemadam kebakaran melalui seorang juru bicara.
"Penyelidikan awal dan rincian tersangka memperkuat penilaian bahwa latar belakang insiden itu kriminal," kata polisi Israel. (Baca: Indonesia Gerak Cepat Ingin Borong 48 Jet Tempur Rafale Prancis )
Wadie Abunassar, juru bicara pendeta setempat, mengatakan tersangka adalah seorang Yahudi Ortodoks yang membakar bagian dalam gereja. Menurutnya, ada kemungkinan "motif rasis" di balik serangan itu.
Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Jumat mengutuk upaya untuk membakar Gereja Gethsemane.
Kepresidenan Palestina menggambarkan tindakan itu sebagai serangan teroris yang penuh kebencian, dan menyalahkan pemerintah Israel atas upaya tersebut, serta serangan masa lalu lainnya oleh pemukim terhadap warga Palestina, tempat suci mereka, dan properti mereka.
"Percobaan pembakaran itu adalah bukti kebrutalan dan kebiadaban para pemukim Israel yang mempraktikkan terorisme di depan mata pasukan pendudukan Israel," tulis kantor berita Wafa mengutip kantor presiden Palestina. (Baca juga: Viral, Calon Pengantin Lakukan Pemotretan Solo usai Kekasih Batalkan Pernikahan )
Terletak di kaki Bukit Zaitun, Gereja Gethsemane—juga dikenal sebagai Gereja Segala Bangsa—adalah situs alkitabiah di mana Yesus diyakini telah berdoa setelah Perjamuan Terakhir, dan di mana dia ditangkap sebelum persidangan dan penyaliban.