Video, Napi di AS Sengaja Infeksi Diri dengan Covid-19
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah rekaman video memperlihatkan para tahanan dalam satu unit penjara berbagi air panas dan napi lain di unit penjara lainnya bergantian menggunakan satu masker.
Sheriff setempat mengatakan para napi tersebut menggunakan air panas untuk menaikkan suhu mereka sebelum perawat memeriksanya. Tinggi suhu badan adalah salah satu gejala infeksi virus Corona.
Sheriff setempat, Alex Villanueva mengatakan, para tahanan itu secara keliru percaya bahwa jika mereka terinfeksi mereka akan dibebaskan.
"Tak satu pun dari 30 narapidana membutuhkan perawatan kritis ketika mereka sakit, meskipun beberapa memiliki gejala sedang," kata Bruce Chase, asisten sheriff departemen operasi penjagaan seperti dikutip dari TVNZ, Selasa (12/5/2020).
Tidak ada tahanan di dalam sistem penjara yang terbesar di negara itu meninggal akibat virus Corona.
Untuk diketahui hingga pertengahan April, fasilitas penjara di North County tidak memiliki satu pun kasus Covid-19. "Beberapa hari kemudian, sembilan narapidana ditandai sebagai berpotensi sakit," kata Chase.
Kejadian ini membuat para deputi memeriksa video pengawasan. Mereka ingin tahu apakah para napi melakukan social distancing dan menggunakan masker hingga akhirnya mereka menemukan rekaman video tersebut.
“Lihatlah, kami menemukan rekaman yang sangat mengganggu bagi kami,” kata Chase.
Video pertengahan bulan April itu menunjukkan sekelompok tahanan secara bergantian menggunakan masker. Ketika pihak berwenang sedang menyelidiki insiden itu, mereka menemukan kasus kedua di mana para tahanan menghirup air dari wadah yang sama pada akhir April lalu.
"Dalam dua minggu, 21 narapidana yang menghirup air panas dari wadah yang sama terinfeksi Covid-19 dan sembilan tahanan yang menggunakan masker yang sama sakit," tutur Chase.
Ia mengatakan tidak ada bukti bahwa masker atau wadah air itu berasal dari seorang tahanan yang terinfeksi, dan para tahanan mungkin baru saja mencoba menularkan virus jika mereka memilikinya. Tidak ada narapidana yang mengakui rencana tersebut.
Chase mengatakan para deputinya perlu lebih mendidik para tahanan tentang virus dan tingkat bahaya dari tindakan mereka.
Departemen sheriff AS telah membebaskan lebih dari 5.000 tahanan selama pandemi untuk menciptakan social distancing yang lebih jauh.
Departemen itu juga telah membebaskan tahanan menggunakan beberapa kualifikasi, termasuk jika mereka dalam 60 hari setelah pembebasan. Narapidana yang dites positif virus dapat dibebaskan.
Narapidana yang menunggu hasil tes Covid-19 ditahan di bangsal rumah sakit penjara di pusat kota atau dirawat di rumah sakit daerah jika gejalanya lebih parah.
Bagi kebanyakan orang, virus Corona menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk yang hilang dalam dua hingga tiga minggu. Untuk beberapa orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan bawaan, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia dan kematian. Sebagian besar orang lagi berhasil disembuhkan.
Sheriff setempat mengatakan para napi tersebut menggunakan air panas untuk menaikkan suhu mereka sebelum perawat memeriksanya. Tinggi suhu badan adalah salah satu gejala infeksi virus Corona.
Sheriff setempat, Alex Villanueva mengatakan, para tahanan itu secara keliru percaya bahwa jika mereka terinfeksi mereka akan dibebaskan.
"Tak satu pun dari 30 narapidana membutuhkan perawatan kritis ketika mereka sakit, meskipun beberapa memiliki gejala sedang," kata Bruce Chase, asisten sheriff departemen operasi penjagaan seperti dikutip dari TVNZ, Selasa (12/5/2020).
Tidak ada tahanan di dalam sistem penjara yang terbesar di negara itu meninggal akibat virus Corona.
Untuk diketahui hingga pertengahan April, fasilitas penjara di North County tidak memiliki satu pun kasus Covid-19. "Beberapa hari kemudian, sembilan narapidana ditandai sebagai berpotensi sakit," kata Chase.
Kejadian ini membuat para deputi memeriksa video pengawasan. Mereka ingin tahu apakah para napi melakukan social distancing dan menggunakan masker hingga akhirnya mereka menemukan rekaman video tersebut.
“Lihatlah, kami menemukan rekaman yang sangat mengganggu bagi kami,” kata Chase.
Video pertengahan bulan April itu menunjukkan sekelompok tahanan secara bergantian menggunakan masker. Ketika pihak berwenang sedang menyelidiki insiden itu, mereka menemukan kasus kedua di mana para tahanan menghirup air dari wadah yang sama pada akhir April lalu.
"Dalam dua minggu, 21 narapidana yang menghirup air panas dari wadah yang sama terinfeksi Covid-19 dan sembilan tahanan yang menggunakan masker yang sama sakit," tutur Chase.
Ia mengatakan tidak ada bukti bahwa masker atau wadah air itu berasal dari seorang tahanan yang terinfeksi, dan para tahanan mungkin baru saja mencoba menularkan virus jika mereka memilikinya. Tidak ada narapidana yang mengakui rencana tersebut.
Chase mengatakan para deputinya perlu lebih mendidik para tahanan tentang virus dan tingkat bahaya dari tindakan mereka.
Departemen sheriff AS telah membebaskan lebih dari 5.000 tahanan selama pandemi untuk menciptakan social distancing yang lebih jauh.
Departemen itu juga telah membebaskan tahanan menggunakan beberapa kualifikasi, termasuk jika mereka dalam 60 hari setelah pembebasan. Narapidana yang dites positif virus dapat dibebaskan.
Narapidana yang menunggu hasil tes Covid-19 ditahan di bangsal rumah sakit penjara di pusat kota atau dirawat di rumah sakit daerah jika gejalanya lebih parah.
Bagi kebanyakan orang, virus Corona menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk yang hilang dalam dua hingga tiga minggu. Untuk beberapa orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan bawaan, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia dan kematian. Sebagian besar orang lagi berhasil disembuhkan.
(ber)