Hadapi 'Intimidasi' China, Taiwan Klaim Dapat Dukungan AS

Jum'at, 04 Desember 2020 - 15:38 WIB
loading...
Hadapi Intimidasi China,...
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Foto/SCMP
A A A
TAIPEI - Kesepakatan perdagangan bilateral antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS) akan memperkuat dukungan Washington untuk pulau demokrasi itu dalam menghadapi intimidasi yang tak henti-hentinya dari China . Hal itu diungkapkan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.

Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya sendiri, telah lama memfokuskan diri pada kesepakatan perdagangan dengan pendukung diplomatik dan militernya yang paling penting itu. Pada Agustus lalu, Tsai mengumumkan pelonggaran impor daging babi dan daging sapi AS, menghilangkan batu sandungan.

Dalam pesan yang direkam kepada Dewan Pertukaran Legislatif Amerika, setelah menerima Penghargaan Perintis Internasional untuk Kepemimpinan, Tsai mengatakan bahwa dengan ketergantungan Taiwan pada perdagangan, pulau itu harus memperkuat hubungan ekonomi dengan mitra dagang.



"Oleh karena itu, saya berharap dapat membuat kemajuan dalam perjanjian perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat, mitra dagang terbesar kedua kami dan sekutu keamanan terpenting," katanya.

Tsai mengatakan dia berterima kasih atas dukungan bipartisan dari politisi AS untuk kesepakatan semacam itu.

"Kesepakatan seperti itu akan semakin meningkatkan kemitraan ekonomi dan perdagangan kami yang erat, dan juga memperkuat dukungan Amerika untuk Taiwan dalam menghadapi intimidasi yang tak henti-hentinya dari seberang Selat (Taiwan)," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/12/2020).

China telah meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu, termasuk kadang-kadang menerbangkan jet tempur di atas garis tengah Selat Taiwan yang sensitif, yang berfungsi sebagai penyangga tidak resmi antara kedua belah pihak. (Baca juga: Bersitegang dengan China, Taiwan Minta Bantuan Australia )

Tsai mengatakan dia tidak akan pernah berhenti mencari hubungan lintas selat yang damai dan stabil, tetapi dia juga tidak akan berkompromi ketika membuat keputusan yang diperlukan untuk menjaga keamanan Taiwan, dengan mencatat kenaikan anggaran pertahanan Taiwan.

Sementara Presiden AS Donald Trump yang akan lengser tetap menjadi tokoh populer di Taiwan untuk pemerintahannya yang memperjuangkan pulau itu, termasuk penjualan senjata baru dan kunjungan pejabat senior AS ke Taipei, Taiwan telah menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah Presiden terpilih Joe Biden akan melanjutkan dukungan itu.

Tsai menyinggung pemerintahan yang akan datang, dengan mengatakan: "Saat kita bergerak menuju 2021, kemitraan Taiwan-AS memiliki peluang besar untuk berkembang". (Baca juga: Hanya Berjarak 10 Km, Kinmen Milik Taiwan Rentan Diinvasi China )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1733 seconds (0.1#10.140)