Dimainkan Warga Argentina, Gamelan RI Menggema di Plaza PBB Buenos Aires
loading...
A
A
A
Sang Bagaskara, kelompok gamelan binaan KBRI Buenos Aires yang beranggotakan warga Argentina, telah mendalami musik gamelan selama satu dekade. Mereka adalah sahabat Indonesia yang mencintai musik dan budaya tradisional Indonesia.
Diego Sebastian Nuñez, salah satu pendiri Sang Bagaskara, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari pertunjukan ini. Sebagai alumni program beasiswa Darmasiswa, dia senang bisa mendekatkan Indonesia dan Argentina melalui seni dan budaya yang dia kuasai. “Gamelan adalah musik yang luar biasa, tapi di Argentina, masih banyak yang belum mengenalnya,” katanya.
Pembatasan kapasitas pengunjung dan penerapan protokol kesehatan yang ketat tidak mencegah para penonton untuk menikmati lantunan gamelan. Apalagi, ini adalah acara seni budaya besar pertama yang diadakan di ruang terbuka kota Buenos Aires sejak kebijakan karantina dicabut 9 November lalu.
Kakak-adik; Samantha dan Micaela Farias, mengaku terpukau dengan musik gamelan yang disuguhkan. Bagi mereka, sesuatu hal yang langka bagi publik Argentina menyaksikan pertunjukan budaya dari negeri yang sangat jauh. “Lebih asyik menonton gamelan secara langsung daripada melihat dari layar monitor,” kata Samantha.
“Tahun depan, Indonesia dan Argentina merayakan 65 tahun hubungan bilateral kedua negara. Ini akan menjadi momentum yang baik bagi Indonesia untuk bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat Argentina,” imbuh Dubes Niniek.
Diego Sebastian Nuñez, salah satu pendiri Sang Bagaskara, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari pertunjukan ini. Sebagai alumni program beasiswa Darmasiswa, dia senang bisa mendekatkan Indonesia dan Argentina melalui seni dan budaya yang dia kuasai. “Gamelan adalah musik yang luar biasa, tapi di Argentina, masih banyak yang belum mengenalnya,” katanya.
Pembatasan kapasitas pengunjung dan penerapan protokol kesehatan yang ketat tidak mencegah para penonton untuk menikmati lantunan gamelan. Apalagi, ini adalah acara seni budaya besar pertama yang diadakan di ruang terbuka kota Buenos Aires sejak kebijakan karantina dicabut 9 November lalu.
Kakak-adik; Samantha dan Micaela Farias, mengaku terpukau dengan musik gamelan yang disuguhkan. Bagi mereka, sesuatu hal yang langka bagi publik Argentina menyaksikan pertunjukan budaya dari negeri yang sangat jauh. “Lebih asyik menonton gamelan secara langsung daripada melihat dari layar monitor,” kata Samantha.
“Tahun depan, Indonesia dan Argentina merayakan 65 tahun hubungan bilateral kedua negara. Ini akan menjadi momentum yang baik bagi Indonesia untuk bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat Argentina,” imbuh Dubes Niniek.
(min)