Pelaku, seorang pria berusia 20 tahun lahir dan besar di Wina, ditembak mati oleh polisi setelah menembaki orang yang lewat. Austria sedang menyelidiki 21 orang dan telah menahan 10 orang karena dicurigai terkait dengan serangan itu. ( Baca juga: Kemnaker Gandeng Pemerintah Austria Kembangkan BLK Maritim )
"Penemuan investigasi saat ini menunjukkan bahwa tidak dapat dikesampingkan bahwa pelaku juga ingin dengan sengaja mencari korban di gereja-gereja," kata Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer.
"Oleh karena itu akan ada perlindungan yang diperkuat fasilitas gereja mulai hari ini," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (26/11/2020).
Baca Juga:
Dia kemudian mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mencegah adanya orang-orang yang ingin meniru serangan tersebut, khsusunya menjelang Natal. ( Baca juga: Austria Dilaporkan Tangkap Puluhan Orang Terkait Hamas dan Ikhwanul Muslimin )
Banyak hal tentang apa yang terjadi sebelum serangan itu, termasuk bagaimana pria bersenjata itu sampai ke lokasi serangan di pusat Ibu Kota Austria, masih belum diketahui.
Otoritas Austria telah mengakui kesalahan yang tidak dapat ditoleransi yang dibuat dalam penanganan intelijen terhadap penyerang, termasuk upaya pelaku untuk membeli amunisi di Slovakia dan melakukan pertemuan di Wina dengan kelompok milisi. Mereka mengatakan pelaku bisa dianggap sebagai ancaman yang lebih besar dan diawasi lebih dekat.
(esn)